TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 28 Februari 2014. Anas menyatakan dirinya tidak tahu apakah pemeriksaan kali ini terkait dengan kasus proyek Hambalang. "Ya, enggak tahu kan nanti pertanyaannya apa," kata dia di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat, 28 Februari 2014.
Dia tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Anas dijebloskan ke dalam tahanan KPK sejak 10 Januari lalu. Selain dituduh dalam kasus Hambalang, Anas juga dituduh terlibat dalam kasus proyek vaksin PT Bio Farma Bandung dan pengadaan laboratorium kesehatan di Universitas Airlangga.
Ketika ditanya terkait pengadaan laboratoriun kesehatan di Universitas Airlangga, Anas justru mengeluarkan jawaban yang tidak ada sangkut pautnya dengan kasus tersebut. "Yang pasti bukan soal THR (tunjangan hari raya) dan SKK Migas," ujar Anas. (baca:KPK Periksa Sepuluh Saksi Anas Urbaningrum)
Dalam kasus proyek Hambalang, Anas diduga menerima mobil Toyota Harrier dari PT Adhi Karya TBK, kontraktor proyek Hambalang. Selain itu, disebut ada aliran dana Hambalang untuk biaya pemenangan Anas di kongres Partai Demokrat 2010.
Sebelumnya, Anas lewat pengacaranya minta supaya dia dirawat di rumah sakit. Alasannya, sakit gigi Anas semakin memburuk selama menjadi penghuni Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Ada gangguan pada saraf giginya," ujar pengacara Anas, Firman Wijaya, melalui sambungan telepon, Rabu, 26 Februari 2014.
Menurut dia, sakit gigi Anas hingga kini belum diobati. Dua lubang di gigi bagian atas dan bawah membuat Anas kesakitan. Hingga kini Anas masih mendekam di Rumah Tahanan KPK.
SINGGIH SOARES
Terpopuler:
Di Depan Simpatisan, Risma Jelaskan Sempat Pamitan
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV
Isu Risma Mundur, Netizen Salahkan PDIP