Warga korban erupsi Gunung Kelud mengantre bantuan di kecamatan Ngantang, Malang, Jawa Timur, Minggu (16/2) malam. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Kediri - Para pengungsi letusan Gunung Kelud di Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kediri, mengaku kepanasan dan capek menunggu kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin, 17 Februari 2014. Sejak pukul 07.00 WIB mereka diminta berkumpul di tempat pengungsian setelah pulang ke rumah masing-masing.
Supiah, 50 tahun, warga Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, mengeluhkan ruangan Balai Pamitran di Gereja Kristen Jawi Wetan yang panas. Ruangan tersebut penuh sesak oleh sekitar 300 warga yang berasal dari Desa Sempu. "Cucu saya rewel kepanasan," katanya sambil mengipasi bocah berusia empat tahun di pangkuannya. (Baca juga: Rute SBY Kunjungi Korban Kelud Hari Ini)
Supiah mengaku diminta perangkat desa untuk kembali ke pengungsian pagi tadi. Mereka didatangkan untuk menyambut kedatangan SBY yang akan berdialog dengan warga di pengungsian.
Menurut pantauan Tempo, kondisi para pengungsi ini cukup memprihatinkan. Di dalam ruangan yang pintunya tertutup rapat, mereka berdesak-desakan dan kepanasan. Seorang warga bahkan terlihat sakit dengan posisi tidur berselimut. Sebuah kain basah menempel di dahinya. Dua orang kerabatnya terlihat terus mengipasi dengan potongan kardus air mineral. (Baca juga: Tunggu SBY, Pengungsi Kelud Diisolasi)
Beberapa anak kecil juga menangis di sejumlah sudut pengungsi. Mereka baru terdiam setelah digendong keluar ruangan untuk menghirup udara segar.
Hingga kini rombongan SBY masih belum terlihat. Sesuai jadwal yang diterima humas pemerintah Kediri, SBY akan tiba di tempat itu pada pukul 10.00 pagi tadi.
Gunung Kelud berada di perbatasan tiga kabupaten, yakni Kediri, Blitar, dan Malang. Pada Kamis malam lalu, Kelud meletus. Abu letusan terbang hingga ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selama dua hari, seluruh penerbangan dari dan ke kota-kota di Pulau Jawa lumpuh.