Pemkot Yogya Bantah Pindah Patung Go Green  

Reporter

Senin, 10 Februari 2014 21:47 WIB

Patung "Go Green" karya perupa Herry Maizul dan enam seniman lainnya yang berada di sebelah timur titik nol Yogyakarta. Tempo/PITO AGUSTIN RUDIANA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta membantah soal beredarnya kabar bahwa pemindahan patung raksasa Go Green atau biasa dikenal dengan Kaki Melangkah atau juga Manusia Akar, yang sejak 2011 terpasang di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, akibat intimidasi kelompok ormas tertentu.


Patung berwarna cokelat semu oranye setinggi 5 meter yang dibalut bentuk akar layaknya pohon raksasa itu sejak pertengahan Januari 2014 menghilang setelah dipindah Pemerintah Kota.


Di kalangan masyarakat kemudian berkembang kabar bahwa pemindahan itu terkait dengan tekanan ormas, khususnya kepada Unit Pelaksana Teknis Malioboro, yang mengkaitkan keberadaan instalasi tersebut dengan pornografi. Hal ini dipicu karena patung kaki tersebut dibuat dalam bentuk telanjang hingga bagian pantat seperti tersembul.


"Ya memang kami pindah sejak pertengahan Januari 2014, tapi bukan karena tekanan ormas, apalagi terkait penyebaran pornografi," kata Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh Prabowo kepada Tempo, Senin, 10 Februari 2014.


Syarif beralasan, pemindahan patung yang dipasang sejak September 2011 itu dilakukan karena memang masa berlakunya sudah kedaluwarsa.


Advertising
Advertising

"Juga karena patung itu sudah kusam, sehingga perlu pengecatan ulang dan pemetaan lokasi baru agar tidak ada wacana seperti penguasaan ruang publik Titik Nol oleh seniman tertentu," kata dia.


Meski demikian, Syarif membenarkan bahwa pihaknya sempat mendapat kritikan terkait pornografi dari patung itu dari orang tak dikenal melalui pesan singkat bagian layanan informasi kota (UPIK). Bunyi pesan itu mempermasalahkan bentuk pantat yang menonjol dari patung tersebut.


"Karepe opo kok eneng patung bokong neng perempatan (maunya apa kok sampai ada patung pantat di perempatan)?” kata Syarif, menyebutkan isi pesan tersebut.


Namun ia kembali menegaskan bahwa pesan yang muncul awal tahun itu bukan menjadi pendorong alasan pemindahan pihaknya.


"Toh, selama dua tahun lebih juga tidak ada persoalan, hanya memang perlu pemetaan lokasi baru," kata dia.


Meski warga Yogya dan wisatawan telah tampak terbiasa dengan keberadaan patung tersebut dan menggunakannya bak ikon untuk foto di Titik Nol, Sayrif menilai patung itu belum bisa disebut ikon. "Bukan ikon namanya kalau masih dikritik masyarakat," katanya.


PRIBADI WICAKSONO




Berita terkait

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

6 Oktober 2018

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

Berbagai pertunjukan seni seperti musik juga akan ditampilkan di Nuit Blanche Taiwan, termasuk dari para tenaga kerja Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

4 November 2017

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

Apapun saat ini bisa dijadikan meme. Perbincangan meme kembali hangat setelah penangkapan seorang pembuat meme tentang Ketua DPR Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

9 Agustus 2017

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

Karya instalasi ini masih dalam proses pembuatan. Karya ini
rencananya dipasang akhir September mendatang.

Baca Selengkapnya

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

31 Juli 2017

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

Seni video yang dinilai memiliki perkembangan cukup bagus di Indonesia diharapkan segera mempunyai pasar.

Baca Selengkapnya

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

18 Juli 2017

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

Lama menekuni seni ukir, I Putu Sunarta kini dikenal sebagai
pembuat gitar bermerek Divart di Bali.

Baca Selengkapnya

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

12 Februari 2017

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

Buku biografi pelukis Arie Smit yang ditulis Agus Dermawan T.
terbit.

Baca Selengkapnya

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

16 November 2016

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

Buku Sketsa The Lost Arles yang baru dirilis internasional disebut memuat 56 sketsa karya maestro lukis Vincent Van Gogh.

Baca Selengkapnya

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

25 Oktober 2016

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

Seniman asal Yogyakarta Gatot Indrajati mendapat penghargaan UOB Painting of the Year 2016.

Baca Selengkapnya

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

25 Februari 2016

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

Punya pemain dan penonton setia. Tetap harus berjuang menjadi
teater yang disukai masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

5 Januari 2016

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

Nahas menerpa Monumen Dirgantara di Pancoran. Monumen itu dibangun Edhi Sunarso pada 1970, pada saat kekuasaan Soekarno sudah lemah.

Baca Selengkapnya