TEMPO.CO, Kupang - Tiga balita di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal karena menderita gizi buruk. Pemerintah setempat pun menetapkan status kejadian luar biasa gizi buruk atas peristiwa ini.
Tiga balita yang meninggal akibat mengidap gizi buruk itu yakni Rofinus Mola Ito asal Desa Nageoga, Alexander Juandri Katu Desa Kelewae, Kecamatan Boawae, dan satu orang dari Kecamatan Aesesa Selatan. Sedangkan pasien yang masih dirawat yakni Gregorius Agung Papu.
"Masalah gizi buruk di Nagekeo sudah teratasi," klaim Bupati Nagekeo, Elias Djo, di depan wartawan, Senin, 10 Februari 2014. Dari tiga penderita gizi buruk itu, dua penderita meninggal pada akhir 2013, sedangkan satu balita meninggal tahun 2014.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan dan bagaimana agar terhindar dari masalah gizi buruk. Kasus kematian balita di Nagekeo itu terjadi karena kesalahan orang tua yang tidak memperhatikan pola hidup sehat dalam keluarga.
Seharusnya, lanjut dia, gizi buruk tidak boleh terjadi di Nagekeo karena masyarakat di sana memiliki lahan yang luas untuk pertanian dan peternakan. "Masyarakat punya banyak tanaman, ternak, tetapi kenapa bisa ada gizi buruk? Ini karena mereka kurang memperhatikan pola hidup sehat," dia menuding.
Dia juga mengaku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Nagekeo untuk melakukan sweeping ke rumah-rumah penduduk di daerah itu untuk mendeteksi balita penderita gizi kurang ataupun gizi buruk. "Pemda akan back up semua biaya perawatan," ia menegaskan.
YOHANES SEO
Berita Lainnya:
Arsenal Kalah, Wenger Jatuh Terpeleset
Ratusan Permintaan Cina, KPK Hanya Minta Anggoro
Tidur Bareng Model, Giroud Tumpul Lawan Liverpool
Soal Usman Harun, Panglima TNI Batal ke Singapura
Suami Dikelilingi Aktris, Airin Cuma Senyum
Angel Lelga Ogah Dites Baca Quran