Pimpinan KBS Setuju Satwa Surplus Dipindahkan
Editor
Purwani Diyah Prabandari
Minggu, 9 Februari 2014 03:16 WIB
TEMPO.CO , Surabaya: Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS), Ratna Achjuningrum mengatakan pihaknya tak keberatan dengan saran Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan soal pemindahan satwa yang surplus. Menurut Zulkifli, kebun binatang tertua itu sudah tak layak menampung satwa yang populasinya kian banyak.
"Ya kalau harus dipindah, ya tidak apa-apa," kata Ratna saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 Februari 2014.
Namun, kata Ratna, sebelum pemindahan dikakukan, manajemen KBS akan melakukan evaluasi terlebih dahulu. Menurut dia, satwa surplus tidak serta-merta harus dipindahkan, melainkan dapat dilakukan perbaikan dan perluasan kandang. "Ada berbagai alternatif sebenarnya," katanya. (Baca: Soekarwo Ingatkan Risma Soal Konservasi Satwa KBS)
Sedangkan menurut Direktur Keuangan PDTS KBS, Fuad Hasan, pemindahan satwa tersebut sah saja dilakukan, asalkan proses pemindahan atau pertukaran sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu, KBS juga harus mendapat satwa pengganti sebagai kompensasi pertukaran.
"Ini untuk memperkaya koleksi KBS. Jadi kan saling menguntungkan. Pokoknya satwa dengan satwa lah, bukan yang lain," ujar Fuad.
Rekomendasi pemindahan satwa tersebut diungkapkan Menteri Zulkifli bertujuan untuk memberi lingkungan satwa yang lebih sehat. Sebab, satwa yang berlebih dengan kondisi yang beragam, seperti sakit, akan memperburuk kondisi satwa lainnya. Selain itu, perkelahian dan perkawinan sedarah antar satwa sangat mungkin terjadi. Hal ini akan dapat menyebabkan kematian satwa yang berkepanjangan di kebun binatang tertua itu. (baca: 84 Satwa Kebun Binatang Surabaya 'Menanti Ajal')
DEWI SUCI RAHAYU