Digeruduk Ormas Islam, Diskusi Tan Malaka Bubar

Reporter

Jumat, 7 Februari 2014 22:15 WIB

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Surabaya- Diskusi buku tentang Tan Malaka yang rencananya diselenggarakan di Perpustakaan C-20 di Jalan Cipto Nomor 20 Surabaya akhirnya benar-benar dibatalkan oleh pihak penyelenggara. Diskusi tersebut batal karena tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian setempat.


Di luar pagar perpustakaan, sebanyak 20-an orang anggota ormas Islam yang menamakan dirinya Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) menutup akses keluar masuk perpustakaan. Mereka datang tepat sehabis sholat Maghrib dengan mengendarai 4 mobil.

Pemimpin GUIB Dhofir mengatakan kedatangan mereka untuk memastikan diskusi Tan Malaka itu benar-benar dibubarkan. Menurutnya, diskusi itu meresahkan karena mengajarkan marxisme atau komunisme yang dianggapnya sebagai ajaran kafir harbi, yang harus diperangi. “Jadi jangan dekat-dekat orang-orang yang menganut itu” kata Dhofir. Jumat 7 Februari 2014

Ditanya soal acara serupa di Universitas Airlangga tadi pagi, Dhofir menyatakan tidak bertentangan dengan agama karena dibedah secara ilmiah di kampus. “Kalau terkait ilmu boleh, kalau disebarkan enggak boleh,” katanya.


Yayasan Pustaka Obor menggelar rangkaian diskusi buku terbarunya “Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia” jilid 4 karya Harry A. Poeze. Sedianya pada Jumat, 7 Februari 2014, pukul 18.30-21.00 WIB buku tersebut akan didiskusikan di Perpustakaan & Kolabtiv C20 di Jalan Dr Cipto 20, Surabaya dengan menghadirkan Harry A. Poeze. Acara serupa digelar di beberapa kota, di Surabaya buku itu sempat dibedah di Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Airlangga.


Kepala Kepolisian Sektor Tegalsari Komisaris, Arief Mukti, mengatakan pihak kepolisian pada prinsipnya selalu mengizinkan setiap acara yang ingin diadakan oleh masyarakat selama tidak mengganggu ketertiban dan keamanan. Jika dianggap mengganggu akan disarankan untuk dibatalkan. “Kami yang membubarkan juga bisa kalau memang terselenggara,” kata Arief.

Sementara itu, di luar perpustakaan juga sudah banyak berdatangan peserta diskusi. Tempo memperkirakan sebanyak 30-an orang bergerombol agak jauh dari barikade ormas GUIB. Mereka mengaku tidak tahu bahwa acara diskusi dibatalkan.


Salah satu peserta diskusi, Abdul Khodir, mengatakan bahwa dirinya sengaja datang untuk mengikuti acara bedah buku itu. Mahasiswa pasca sarjana Universitas Airlangga ini menyayangkan pembubaran diskusi tersebut. Menurutnya, diskusi buku Tan Malaka ini sangat bagus untuk menambah wawasan kebangsaan. “Sayang sekali batal,” kata Khodir.

Pihak panitia penyelenggara sendiri tidak terlihat sama sekali. Mereka memang sejak sore telah membuat keputusan membatalkan acara karena tidak diizinkan Kepolisian. Pagar perpustakaan digembok rapat dan lampu di dalam gedung perpustakaan mati. Sebuah kertas putih berisi pemberitahuan pembatalan bedah buku tertempel di pagar perpustakaan.


Advertising
Advertising

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.

Baca Selengkapnya

7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?

Baca Selengkapnya

Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.

Baca Selengkapnya

Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.

Baca Selengkapnya

Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

3 Juli 2022

Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

Letkol Soeharto ditugasi menangkap Jenderal Soedarsono, dari pergerakan Persatuan Perjuangan, dalang kudeta yang tak puas ke PM Sutan Sjahrir.

Baca Selengkapnya

Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

17 Agustus 2021

Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

Emalia Iragilari Sukarni-Lukman merupakan putri bungsu Soekarni Kartodiwirjo. Ia mengenang perjuangan ayahnya di masa kemerdekaan itu.

Baca Selengkapnya

17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

16 Agustus 2021

17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

Hari Kemerdekaan 17 Agustus, taklepas dari kiprah para pahlawan nasional. Kita mengenal kata-kata bijak hasil buah pikir mereka.

Baca Selengkapnya