Diskusi Tan Malaka di Kampus Berlangsung Lancar  

Reporter

Jumat, 7 Februari 2014 17:53 WIB

Tan Malaka. Ilustrasi: kaskus.us

TEMPO.CO, Surabaya - Acara diskusi dan peluncuran buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia pagi tadi di Universitas Airlangga Surabaya berlangsung lancar. Dihadiri sekitar 60 peserta dari kalangan mahasiswa dan akademisi, acara tersebut terlaksana tanpa ancaman pembubaran.

"Yang di Unair berlangsung aman dan lancar. Mungkin karena di kampus untuk kalangan akademisi," kata salah satu panitia, Yasoon de Bani, pada Tempo, Jumat, 7 Februari 2014.

Diskusi berlangsung pukul 10.00-13.00 WIB di Ruang Chairil Anwar Fakultas Ilmu Budaya Unair, Surabaya. Acara ini menghadirkan peneliti dan penulis buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia, Harry A. Poeze, sebagai pembicara dan Ketua Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unair Dr Purnawan Basundoro sebagai moderator.

Diskusi diawali dengan pemutaran tayangan 15 foto ekslusif dan film tentang pembongkaran makam Tan Malaka.

Sempat beredar kabar bahwa diskusi itu didatangi kelompok tertentu yang ingin membubarkan. Namun isu ini ditampik Yasoon. Informasi yang dia dengar, pembubaran itu akan dilakukan di Perpustakaan C20 di Jalan Cipto 20, Surabaya--tempat diskusi tentang Tan Malaka yang rencananya digelar nanti malam.

Sehari sebelumnya, diskusi dan peluncuran buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia juga berlangsung di Universitas Negeri Surabaya. Di sana, jumlah peserta mencapai 250 orang dari kalangan mahasiswa maupun akademisi.

Menurut Yasoon, para pesera cukup antusias dengan pemikiran Tan Malaka. Mahasiswa dan akademisi lebih terbuka dengan ide maupun pemikiran baru dan berbeda. Meski Tan Malaka sering berseberangan dengan tokoh-tokoh nasional waktu itu, tapi ia memiliki sudut pandang yang menarik.

Tan Malaka memang dikenal sebagai sosok yang kaku. Ini pula yang menjadikannya selalu berbeda pendapat dengan para pendiri bangsa ini. Kendati begitu, sejumlah pemikirannya masih tetap aktual dan relevan jika disesuaikan dengan kondisi sekarang. Hal ini juga ditangkap para peserta diskusi. "Mahasiswa melihat Tan Malaka sebagai inspirator, founding father," ujar penggemar Tan Malaka itu.

Pada masanya, Tan Malaka merupakan pejuang kedaulatan dan nasionalisme. Ia memberontak ketika bangsa Indonesia justru menjadi tamu di negeri sendiri. Sumber daya alam dengan mudahnya diambil dan dihabiskan untuk kepentingan asing. Hanya, diakui Yasoon, Tan Malaka lebih senang berjuang di bawah tanah. Namun pemikirannya berpengaruh sampai ke Asia.

Diskusi di Surabaya merupakan bagian dari safari peluncuran buku Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia. Selain di Surabaya, sejumlah kota juga menggelar acara yang sama. Mengusung konsep Merdeka Seratus Persen, acara ini dianggap sebagai bentuk perjuangan untuk kedaulatan rakyat dan negara.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.

Baca Selengkapnya

7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?

Baca Selengkapnya

Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.

Baca Selengkapnya

Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.

Baca Selengkapnya

Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

3 Juli 2022

Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

Letkol Soeharto ditugasi menangkap Jenderal Soedarsono, dari pergerakan Persatuan Perjuangan, dalang kudeta yang tak puas ke PM Sutan Sjahrir.

Baca Selengkapnya

Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

17 Agustus 2021

Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

Emalia Iragilari Sukarni-Lukman merupakan putri bungsu Soekarni Kartodiwirjo. Ia mengenang perjuangan ayahnya di masa kemerdekaan itu.

Baca Selengkapnya

17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

16 Agustus 2021

17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

Hari Kemerdekaan 17 Agustus, taklepas dari kiprah para pahlawan nasional. Kita mengenal kata-kata bijak hasil buah pikir mereka.

Baca Selengkapnya