Cara Imigran Usiran Australia Bertahan Hidup

Reporter

Jumat, 7 Februari 2014 15:31 WIB

Petugas membuka pintu samping sekoci penyelamat berwarna oranye di Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (7/2). Australia memulangkan imigran gelap yang ditangkapnya ke wilayah Indonesia dengan sekoci ini. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Para imigran gelap asal Iran, Nepal, Banglades, dan Pakistan yang terdampar di perairan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sekitar 10 hari terkatung-katung di lautan. Selama itu pula mereka bertahan hidup dengan makan mi instan, kopi, cokelat, dan air mineral.

Perjalanan mereka berawal pada 26 Januari 2014. Mereka berangkat dari wilayah Cisarua, Bogor, menuju sebuah pantai di wilayah Pantai Selatan Jawa. "Sebelum berlayar, nakhoda kapal membeli mi instan, air mineral, rokok dan kopi," kata Narran, imigran gelap asal Nepal, saat ditemui di tempat penampungan sementara di Hotel Linggajaya, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat, 7 Februari 2014. (Baca juga: Imigran Usiran Australia Terkatung di Laut 10 Hari)

Makanan-makanan tersebut merupakan hidangan setia para imigran selama berlayar. Jika membuat kopi, mereka menyeduhnya dengan air mineral. Begitu pula mi instan. "Tak ada air panas," kata Narran, yang cukup fasih berbahasa Melayu karena pernah tinggal di Malaysia.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 36 jam, mereka tiba di kawasan Pulau Chrismast, Australia. Ketika hendak menuju bibir pantai, tiba-tiba perahu mereka dihadang dua speed boat milik aparat Australia. "Kami digiring ke sebuah kapal besar. Kami dinaikkan ke kapal milik Custom (Bea Cukai) Australia. Di sana ada pula kapal Navy Australia," ujarnya.

Aparat Australia kemudian memeriksa dokumen yang dibawa para imigran. Setelah itu, mereka dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang gelap di kapal tersebut. "Perahu yang kami tumpangi ditenggelamkan oleh polisi Australia," katanya.

Selama berada di ruangan tersebut para imigran hanya diberi makanan berupa cokelat dan air mineral. Jumlahnya pun sangat-sangat sedikit. Cokelatnya pun kecil-kecil.

Untuk bertahan hidup, mereka membagi rata potongan-potongan cokelat itu. "Kami lapar. Kami membawa anak kecil, kami butuh makanan anak kecil, tapi mereka hanya memberi cokelat," ucap Narran.

Para imigran ini berlayar di tengah laut hingga pada Rabu malam, 5 Februari 2014 terdampar di Pantai Pangandaran.

CANDRA NUGRAHA

Berita lain:
60 Ribu Imigran Gelap Siap Menuju Australia
Imigran Usiran Australia Diinapkan di Hotel
Imigran Usiran Australia Diserahkan ke Imigrasi
Lagi, Imigran Usiran Australia Terdampar
Indonesia Kecam Kebijakan Australia Tolak Imigran







Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya