Sejumlah warga berusaha menyeberangi banjir menggunakan tali di Kelurahan Wenang, Manado, Sulawesi Utara (15/1). ANTARA/Fiqman Sunandar
TEMPO.CO, Manado - Para Pelajar di Kota Manado yang terkena dampak bencana banjir bandang membutuhkan buku-buku panduan untuk menghadapi ujian yang tinggal menyisakan beberapa waktu lagi. Pasalnya, selain rumah mereka dihantam banjir bandang yang mengakibatkan buku-buku sekolah mereka rusak, sejumlah sekolah di Kota Manado juga banyak yang direndam air, sehingga buku panduan milik sekolah ikut rusak.
"Di rumah saya, airnya sampai 2 meter, jadi tidak ada yang tersisa. Sekolah saya di SMA Negeri 6 ternyata ikut terendam. Jadi kami sulit pinjam buku di perpustakaan," kata Gerard Akay, seorang siswa. Ujian nasional tingkat SMA rencananya digelar 14-16 April 2014.
Akibat bencana banjir bandang yang terjadi di Kota Manado, Rabu, 15 Januari 2014, sebanyak 98 sekolah rusak, tujuh di antaranya rusak berat. (Baca juga: Sampah Banjir di Manado Capai 100 Ribu Meter Kubik)
Wali Kota Manado G.S. Vicky Lumentut mengatakan aktivitas belajar-mengajar di Kota Manado sudah berangsur pulih. Menurut dia, tinggal TK saja yang masih belum kembali beraktivitas. "Seluruh sekolah sudah beraktivitas kembali," kata Lumentut.
Lumentut mengatakan Dinas Pendidikan Manado telah memikirkan solusi untuk para siswa maupun sekolah yang terdampak banjir agar tidak ketinggalan dalam materi--mengingat buku pelajaran banyak yang rusak.
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
3 hari lalu
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.