Terowongan Raksasa Atasi Banjir di Malang  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 28 Januari 2014 16:06 WIB

Dua wisatawan menikmati keindahan Pantai Gua Cina di Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur, (13/12). Pantai yang berjarak sekitar 70 kilometer dari pusat kota Malang ini sudah ada semenjak tahun 1930. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Kota Malang membangun terowongan raksasa untuk mengatasi banjir. Terowongan ini tidak hanya berfungsi untuk mengalirkan air, tetapi juga menampung instalasi pipa air minum, jaringan telekomunikasi, serat optik, bahkan kabel listrik. Dengan begitu, kawasan permukiman tak akan terganggu oleh instalasi dan perbaikan beragam jaringan.

"Menggunakan teknologi modern, terowongan dibuat dengan sistem pengeboran," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pengawasan Bangunan Kota Malang, Jarot Edy Sulistyono, Selasa, 28 Januari 2014. Terowongan sedalam sebelas meter ini menampung air berdebit 12 meter kubik per detik. Terowongan raksasa ini diharapkan bisa mengatasi banjir di Malang, terutama kawasan Pulosari, Jalan Galunggung, dan Dieng.

Terowongan raksasa sepanjang 1.400 meter ini membentang di sepanjang Jalan Wilis-Jalan Bondowoso-Jalan Galunggung-Jalan Tidar hingga berakhir di Kali Metro. Proyek terowongan yang molor ini menyedot anggaran Rp 40 miliar. Seharusnya proyek sudah selesai pada Desember 2013.

"Maret 2014 selesai," kata pelaksaana proyek, Direktur PT Citra Gading Asri Tama, Heri Mursyid. Kini pengerjaan proyek yang menimbulkan kemacetan arus lalu lintas ini sudah mencapai 70 persen.

Menanggapi pembangunan terowongan ini, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur menilai proyek tersebut tak tepat. Sebab, lewat terowongan tersebut, air hujan akan langsung dibuang ke sungai dan mengalir ke laut. Karena itu, proyek tak selaras dengan komitmen Kota Malang sebagai kota yang mendukung konservasi air.

"Seharusnya buat sumur resapan, air tersimpan di tanah," kata Ketua Dewan Daerah Walhi Jawa Timur, Purnawan Dwikora Negara. Proyek tersebut juga bertolak belakang dengan Peraturan Daerah tentang Konservasi Sumber Daya Air yang menyebutkan bahwa air hujan harus ditampung atau tersimpan di dalam tanah.

Air tanah bisa menjadi cadangan untuk kebutuhan sumber air minum masyarakat Kota Malang. Sebab, selama ini pasokan air minum berasal dari sumber mata air di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Selain itu, Purnawan juga menyoroti alasan pembuatan terowongan yakni untuk mencegah banjir.

Menurut dia, penyebab banjir di Kota Malang disebabkan oleh semakin menyusutnya ruang terbuka hijau (RTH). Menurut catatan Walhi, hanya 1,8 persen wilayah Kota Malang yang dijadikan RTH. Luas Kota Malang adalah 110,6 kilometer persegi.

"RTH dan hutan kota berubah menjadi ruang terbangun, pusat perbelanjaan, dan kantor pemerintah," katanya. Seharusnya, menurut dia, sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang, luas areal RTH setidaknya 30 persen dari total luas wilayah--20 persen untuk ruang publik dan 10 persen untuk ruang privat.


EKO WIDIANTO

Berita Terpopuler
Jakarta Masih Minat Ambil Alih PPD
Dampak Banjir, Warga Pulo Ini Tak Kerja Dua Pekan
Musim Hujan, Kali Sunter Diserbu Sampah
Amdal Bandara Halim Hampir Rampung

Berita terkait

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

1 hari lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

2 hari lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

3 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

3 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

3 hari lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

4 hari lalu

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

4 hari lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

4 hari lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

5 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

5 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya