TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Kejaksaan Distrik Stockholm, Swedia, Tomas Lindstrand meragukan komitmen pemerintah Indonesia untuk melanjutkan proses hukum terhadap petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang bermukim di negaranya. "Dia kelihatannya meragukan keseriusan pemerintah Indonesia untuk meneruskan kasus ini," kata sumber Tempo di Swedia yang tidak mau disebutkan namanya, saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Selasa (11/1). Dia menambahkan, Lindstrand telah menulis surat kepada pemerintah Indonesia untuk menanyakan soal komitmen pemerintah tersebut. Lindstrand sendiri telah membantah hal itu. "Itu sama sekali tidak ada hubungannya," tegas dia kepada Tempo melalui surat elektroniknya. Menurut dia, proses investigasi akan terus berlangsung, dan saat ini kejaksaan setempat sedang menerjemahkan sekitar tujuh ribu lembar dokumen yang disita dari kediaman Hasan Tiro, Malik Mahmud, dan Zaini Abdullah. Dia memperkirakan, proses penerjemahan tersebut akan selesai akhir Januari ini.Proses penerjemahan ini, lanjut sumber tadi, akan menentukan apakah tuduhan pelanggaran HAM berat terhadap Malik Mahmud dan Zaini Abdullah, layak diajukan ke pengadilan. Kedua orang tersebut saat ini masih berstatus sebagai tersangka. Sumber itu meragukan dokumen-dokumen itu akan menjadi bukti kuat guna menyeret Malik dan Zaini ke pengadilan. Faisal