TEMPO.CO, Subang- Ribuan hektare areal sawah terendam banjir di 12 kecamatan, di Kabupaten Subang pasca meluapnya sungai Cipunagara dan jebolnya tanggul Cigadung di Desa Mariuk Kecamatan Tambakdahan, Kabupaten Subang. "Sebelumnya tidak pernah terjadi banjir separah ini," kata Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hendrawan saat dihubungi Tempo, Selasa, 21 Januari 2014.
Kawasan yang terendam banjir itu diantaranya di Purwadadi, Cikawung, Pabuaran, Patokbeusi, Ciasem, Pamanukan, Blanakan, Pusakanagara, Pusakajaya, Binong, Tambakdahan dan Legon Kulon. "Kondisi terparah di Pamanukan, Legon Kulon, Tambakdahan dan Blanakan, semuanya tergenang air," kata Hendrawan.
Air merendam areal sawah setinggi antara 50 sentimeter hingga dua meter. Usia padi itu rata-rata 25-45 hari. Akibat terendam air dalam waktu yang cukup lama, tanaman padi rusak dan pupuk pun tergerus air serta irigasi hancur. Kerugian material akibat banjir lebih dari Rp 2 rupiah."Bencana banjir juga melumpuhkan roda perekonomian di Pamanukan, dampaknya adalah kenaikan bahan pokok dan sulitnya sarana transportasi," kata Hendrawan.
Air merendam areal sawah setinggi antara 50 sentimeter hingga dua meter. Usia padi itu rata-rata 25-45 hari. Akibat terendam air dalam waktu yang cukup lama, tanaman padi rusak dan pupuk pun tergerus air serta irigasi hancur. Kerugian material akibat banjir lebih dari Rp 2 rupiah."Bencana banjir juga melumpuhkan roda perekonomian di Pamanukan, dampaknya adalah kenaikan bahan pokok dan sulitnya sarana transportasi," kata Hendrawan.
Hendrawan mengatakan, pemerintah harus segera memperbaiki irigasi dan memberikan bantuan benih pada petani supaya bisa segera memulihkan pertania. Pemulihan membutuhkan waktu sekitar satu bulan, mulai dari pembenihan, tanam ulang hingga panen. "Setelah itu harus ada pencegahan banjir, seperti normalisasi saluran air," kata dia.
RISANTI
