Sebagian Satwa Limpahan Kebun Binatang Surabaya Mati

Reporter

Selasa, 21 Januari 2014 05:29 WIB

Seekor beruang madu (Helarctos malayanus) berada dalam kandang karantina kawasan Kebun Binatang Surabaya, Kamis (03/15). B.eruang Madu sumbangan warga Amerika Serikat ini mengalami ini menderita sakit kulit kronis dan menjalani pengobatan oleh tim dokter hewan. 28 satwa dikebun binatang ini dalam kondisi i terkarantina karena sakit dan permasalahan perawatan. Dengan jumlah koleksi satwa mencapai 4025 satwa, KBS mengalami kelebihan populasi karena tempat yang tidak mencukupi. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO , SURABAYA: - Ketua Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Rachmad Shah mengatakan sebagian besar satwa limpahan Kebun Binatang Surabaya mati. "Banyak yang tidak bisa diselamatkan lagi," kata Rachmad yang juga Direktur Taman Satwa Pematang Siantar kepada Tempo, Senin sore, 20 Januari 2014.

Rachmad tidak menyebutkan berapa jumlah satwa limpahan KBS yang mati. "Dalam perut satwa ada plastik serta lidi," kata Rachmad. Sebagian besar satwa itu tidak dapat diselamatkan. Dia juga mengatakan pemindahan satwa itu sudah sesuai dengan prosedur. "Satwa itu milik negara. Bahkan kalau saya boleh ngomong, satwa yang mungkin anda piara di rumah juga milik negara," katanya.


Satwa yang ada di lembaga konservasi manapun itu merupakan titipan negara. "Bagaimana kemudian upaya untuk menyelamatkan satwa agar tidak mati," katanya. Dokumen Berita Acara Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Satwa KBS yang diperoleh Tempo menyebutkan sejumlah rekomendasi. Rekomendasi itu antara lain bagi satwa surplus, segera dilakukan tindakan yang tepat atas dasar pertimbangan kesrawan dan daya dukung lingkungan KBS.

Pengelolaan satwa surplus yang harus dikeluarkan untuk dilepasliarkan ataupun dipertukarkan satwa dengan LK lain, dengan dasar pertimbangan: populasi melebihi daya dukung kandang (surplus), kondisi kandang tidak memadai, perilaku mengganggu satwa lain, kesehatan, komposisi umur, perimbangan sex, kawin dalam keluarga dan kebutuhan darah segar.

Disebutkan juga kalau terbukti bahwa populasi satwa yang melebihi daya dukung fasilitas kandang berdampak buruk pada kesejahteraan satwa sehingga sangat mendesak untuk segera dilakukan tindakan yang tepat terhadap satwa surplus yaitu bagi satwa yang sudah melebihi daya dukung fasilitas kandang atau sangkar dan persediaan pakan harus dikeluarkan dari LK dan harus memaskkan genetik segar dari LK lain atau dari alam. Pengeluaran satwa dari LK harus legal dan mendapatkan persetujuan dari Dirjen POHKA dan dipandu PKBSI.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya