SBY Merasa Dikhianati Tony Abbot Soal Penyadapan  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 19 Januari 2014 13:14 WIB

Lewat akun Twitter-nya, Presiden SBY memberikan komentar mengenai penyadapan yang dilakukan AS dan Australia terhadap Pemerintah Indonesia. SBY mengatakan telah mengajukan protes terhadap Australia. Pemerintah dan Kementerian Luar Negeri telah mengambil langkah-langkah diplomatik dan menuntut klarifikasi dari AS dan Australia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan penanganan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam menangani kasus dugaan penyadapan tahun lalu yang membuat hubungan dua negara rusak parah. Dalam bukunya berjudul Selalu Ada Pilihan yang diluncurkan di Jakarta pada 17 Januari 2014 lalu, SBY merasa dikhianati oleh Perdana Menteri Australia yang telah ia dianggap sebagai teman baiknya itu.

Hubungan Indonesia dan tetangga selatannya ini tegang dan memburuk tahun lalu setelah ada kabar bahwa intelijen Australia menyadap komunikasi SBY serta sejumlah pejabat seniornya, termasuk sang istri, Ani Yudhoyono. Ini menjadi hubungan terburuk dalam hubungan dua negara setelah krisis Timor Timur pada 1999.

Dalam buku itu, SBY menjelaskan bahwa penanganan oleh Abbott soal aksi spionase itu dan penolakannya untuk meminta maaf telah menyebabkan kerusakan signifikan terhadap hubungan bilateral dua negara, dan juga telah menyakitinya secara pribadi.

SBY menulis bahwa ia awalnya menahan diri untuk memberikan respons keras dalam kasus itu. Tapi, sikapnya berubah setelah Abbott menolak untuk meminta maaf dan terus bersikeras bahwa kegiatan semacam itu adalah hal lumrah yang dilakukan pemerintah negara manapun.

"Ketika sahabat terbaik saya, Tony Abbott, membuat beberapa pernyataan di depan Parlemen Australia yang menunjukkan kasus itu hal lumrah dan menolak untuk meminta maaf, saya tidak bisa tinggal diam lagi," tulis Yudhoyono dalam buku tersebut.

Menurut Guardian, buku setebal 900 halaman itu semula akan diluncurkan Desember 2013 lalu. Namun peluncurannya ditunda untuk memungkinkan penambahan bab yang membahas soal insiden mata-mata antara dua negara di bawah artikel berjudul: "Seorang pemimpin harus tegas, tapi tetap rasional."

Yudhoyono juga menulis bahwa dia tidak bisa menerima alasan di balik keputusan Australia untuk memata-matai dirinya dan orang kepercayaan terdekatnya. "Yang juga penting adalah insiden itu berkaitan dengan sisi moral dan etika bertetangga yang baik."

SBY berpendapat, Australia harus memberi penjelasan kepada Indonesia atas kerja sama program mata-mata yang disebut "Five Eyes", yang dilakukan Australia secara kemitraan dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain di wilayah ini.

"Ketika saya membaca berita tentang penyadapan yang melibatkan Amerika Serikat dan Australia, saya menginstruksikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk meminta penjelasan dari Australia."

"Tapi jawaban mereka adalah antara iya dan tidak ," tulis SBY, dalam referensi untuk penolakan pemerintah Australia untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keberadaan program mata-mata itu.

Dari buku itu, tampaknya SBY masih marah atas drama akhir tahun lalu itu, yang menunjukkan bahwa ia belum menerima penjelasan yang memadai dari pemerintah Australia.

Penolakan Abbott untuk meminta maaf atas aksi mata-mata itulah yang membuat SBY memerintahkan kerja sama dua negara di berbagai bidang dibekukan, dan kemudian bersikeras meminta adanya apa yang disebut "peta jalan" untuk memulihkan hubungan.

Guardian | Abdul Manan

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

38 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya