14 Warga Cianjur Diduga Membentuk Kelompok NII

Reporter

Sabtu, 18 Januari 2014 15:16 WIB

Bendera NII.

TEMPO.CO, Cianjur - Sebanyak 14 orang warga Desa Susukan Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan membentuk kelompok yang diduga mengarah ke aliran Negara Islam Indonesia (NII). Sebab, cara beribadah sangat berbeda dengan ajaran agama Islam Ahli Sunnah Wal Jamaah serta terkesan seperti membuat pemerintahan sendiri.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Campaka, Riyana Munandar, mengatakan telah menerima laporan dari warga yang mengaku resah dengan adanya dugaan sekelompok orang memiliki aliran ke NII. Dia mengatakan pihaknya sudah meninjau ke lapangan untuk memastikan kebenarannya sekaligus mendata 14 orang yang diduga ikut dalam aliran tersebut.

"Memang seperti mengarah ke sana, tapi belum bisa dipastikan. Kami sudah lapor ke Pemerintah Kabupaten Cianjur," ujar Riyana di Cianjur, Sabtu 18 Januari 2014.

Dia menambahkan menurut laporan dari warga, pergerakan sekelompok orang ini seperti akan membentuk NII. Mereka memiliki cara beribadahn berbeda dengan ajaran agama Islam Ahli Sunnah Wal Jamaah. Selain itu, dia melanjutkan kelompok ini membuat pemerintahan di atas pemerintahan karena terbentuk seperti ada bupati, camat sampai kepala desanya.

"Sebenarnya, dengan ada gelagat perkembangan ini kami sudah melapor ke pemerintah setempat, bahkan ke kantor Kesatuan Bangsa Kabuopaten Cianjur. Data orang-orang itu pun sudah ada di Kantor Kesatuan Bangsa," dia menjelaskan.


<!--more-->

Asep, 40 tahun, warga Kampung Bojonggintung Desa Susukan Kecamatan Campaka mengaku resah dengan keberadaan sekolompok orang yang seperti mengarah kepada pembentukan NII. Atas dugaan itu, kata dia, warga langsung melaporkan hal ini ke pihak kecamatan.

"Kalau terbukti itu benar, kami akan membubarkan paksa mereka. Karena dari cara beribadahnya saja sudah berbeda dengan ajaran Islam lainnya. Kami juga sudah melaporkan adanya indikasi tersebut ke Kesbang dan Polres Cianjur," tuturnya.

Sementara itu, Iwan, Sekretaris Desa Susukan, salah seorang yang dituduh sebagai pengikut kelompok mirip NII membantah ada pergerakan seperti NII. Dia menganggap tudingan tersebut ada sangkut-paut dengan pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu. Namun, jika Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) ada, tapi mereka semua sudah kembali ke ajar Islam.

"Kalau NII tidak ada, dan saya tidak terima itu. Ah, ini mah karena ketidakpuasan warga saja dalam kontek pilkades lalu. Tim sukses yang kalah tidak menerima hal itu, sehingga mengadakan isu akan NII," ujarnya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Kapolda: Tak ada Tempat bagi ISIS di Jawa Barat  

1 September 2014

Kapolda: Tak ada Tempat bagi ISIS di Jawa Barat  

"Masyarakat sekarang aktif untuk memberi tahu segala kegiatan yang mencurigakan," kata Iriawan.

Baca Selengkapnya

Gubernur NII Jawa Tengah Divonis Bui Lima Tahun

12 Januari 2012

Gubernur NII Jawa Tengah Divonis Bui Lima Tahun

Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang memvonis lima tahun penjara Totok Dwi Hananto yang didakwa menjabat sebagai Gubernur NII Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Pemanggilan Paksa Panji Gumilang Tunggu Berkas Jaksa

23 September 2011

Pemanggilan Paksa Panji Gumilang Tunggu Berkas Jaksa

Markas Besar Kepolisian RI segera memanggil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya

NII Berubah Jadi Ormas, Tawarkan Kredit Lunak  

22 September 2011

NII Berubah Jadi Ormas, Tawarkan Kredit Lunak  

Jika sebelumnya bergerak di bawah tanah, sekarang NII muncul ke permukaan dalam bentuk organisasi massa.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir, Polisi Akan Panggil Paksa Panji Gumilang  

20 September 2011

Dua Kali Mangkir, Polisi Akan Panggil Paksa Panji Gumilang  

Polisi berencana memanggil paksa pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya

Berkas Panji Gumilang Dilimpahkan ke Kejaksaan  

15 September 2011

Berkas Panji Gumilang Dilimpahkan ke Kejaksaan  

"Kami limpahkan pekan lalu," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam.

Baca Selengkapnya

Masuk NII Dipungut Hingga Rp 7 Juta

12 September 2011

Masuk NII Dipungut Hingga Rp 7 Juta

Uang itu akan digunakan untuk biaya hijrah dan pembaitan.

Baca Selengkapnya

Panji Gumilang Izin 'Jeda' Tidur Saat Pemeriksaan  

20 Juli 2011

Panji Gumilang Izin 'Jeda' Tidur Saat Pemeriksaan  

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilan minta izin tidur saat pemeriksaan karena kelelahan.

Baca Selengkapnya

Panji Gumilang Mangkir dari Panggilan Polisi

23 Juni 2011

Panji Gumilang Mangkir dari Panggilan Polisi

Pemeriksaan terhadap dirinya terkait kasus pemalsuan akta yayasan akhirnya ditunda hingga pekan depan.

Baca Selengkapnya

Panji Gumilang Terima Penggilan Polisi  

21 Juni 2011

Panji Gumilang Terima Penggilan Polisi  

Pemimpin Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang, telah menerima surat panggilan dari Markas Besar Kepolisian RI.

Baca Selengkapnya