Mendagri Drop 250 PNS untuk Pulihkan Pelayanan Masyarakat
Reporter
Editor
Jumat, 7 Januari 2005 05:16 WIB
TEMPO Interaktif, Medan:Menteri Dalam Negeri, Muhammad Ma'ruf mengemukakan pihaknya sudah men-drop 250 pegawai negeri sipil (PNS) untuk tahap pertama ke Nanggroe Aceh Darusalam (NAD). Para PNS itu untuk mengisi kevakuman aparatur pasca musibah gempa dan badai tsunami yang melanda provinsi tersebut. Agar pemerintahan dan layanan publik segera dapat dipulihkan. Jumlah ini akan ditambah dalam waktu dekat, namun angka konkritnya masih menunggu perkembangan data kebutuhan setempat. "Memang kami belum bisa memperoleh data akurat, namun Depdagri sudah mengirimkan tenaga bantuan,"katanya. Bantuan itu berupa Satgas yang terdiri dari sejumlah pejabat eselon II hingga IV beserta praja STPDN tingkat III untuk membantu dan memperkuat pemerintahan daerah di NAD, mulai dari tingkat propinsi hingga kecamatan.Mendagri datang meninjau Posko Nasional BantuanBencana Gempa Medan, di Pangkalan Udara TNI-AU (LanudTNI-AU) Medan. Sebelumnya Ma'ruf meninjau Pulau Nias,kondisi pasca gempa dan gelombang tsunami yang jugamelanda beberapa kawasan di pulau paling barat Sumuttersebut bersama kawasan NAD. Secara umum Mendagri menilai kinerja Posko Nasional Lanud Medan cukup baik sebagai penyangga distribusi bantuan logistik maupun peralatan dan personil ke NAD dan kawasan Sumut. Soal langkah-langkah pemulihanpemerintahan dan pelayanan publik di NAD yang sempatlumpuh, menurut Mendagri, dengan telah diterjunkannya tenaga PNS perbantuan untuk penguatan pemerintahan daerah di NAD diharapkan proses pendataan tentang keberadaan aparat Pemda setempat yang masihada. Termasuk fasilitas perkantoran, administrasi dansebagainya dapat lebih jelas.Sehingga pihak Depdagri dapat mengambil langkah-langkah yang lebih konkrit agar proses pemerintahan daerah di NAD kembaliberfungsi, terutama dalam menangani pelayanan kepada masyarakat. "Jadi untuk tahap pertama sudah kirim 250 aparat. Lalu kemudian kami koordinasi dan pertimbangkan kondisi daerah sehingga jika nanti diperlukan lagi maka kami akan men-dropnya lagi,"ujar Mendagri. Bambang Soed