Sodorkan Capres Muda, Tingkat Pemilih Tinggi  

Minggu, 12 Januari 2014 14:45 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memarkir sepedanya sesampainya di Balaikota Jakarta (3/1). Jokowi menginstruksikan pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi setiap Jumat yang berlaku sejak Jumat (3/1). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Institut Riset Indonesia (INSIS), Mochtar W. Oetomo, mengatakan partisipasi masyarakat dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 akan meningkat jika partai politik mengusung tokoh muda. Jika ada sodoran capres kepada para tokoh di bawah usia 55 tahun, hak pilih yang dipakai publik 81,86 persen.

"Jika usia tokoh calon presiden di atas 55 tahun, hanya 63,36 persen masyarakat yang akan mengikuti pemilu," kata Mochtar saat memaparkan risetnya di Senayan, Ahad, 12 Januari 2014.

Gubernur DKI Joko Widodo menjadi figur dengan popularitas yang paling mencuat. Pada 2012, tidak banyak yang mengenal Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo. "Namun di 2013 popularitasnya melejit menjadi 83,55 persen," kata dia. Di bawah Jokowi ada Priyo Budi Santoso dengan 78,59 persen. Berikutnya ada Hary Tanoesoedibjo dengan 75,79 persen. Sedangkan Puan Maharani berada di urutan enam dengan 68,59 persen.

Alasan responden memilih tokoh muda untuk memberikan kesempatan kepada tokoh muda (20 persen), tak mudah terpengaruh (10,37 persen), dan lebih energik (8,69 persen).

Sedangkan mereka yang berusia di atas 55 tahun memiliki tingkat popularitas yang lebih tinggi. Di urutan teratas, sebanyak 98,59 persen responden mengenal Megawati. Prabowo sebanyak 97,85 persen dan Rhoma Irama 97,10 persen. Namun, tingkat popularitas mereka tak berbanding lurus mempengaruhi publik memberikan hak suaranya. "Rakyat mengalami kejumudan jika calonnya itu-itu saja," kata dia.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ziyad Falahi, mengatakan kini pengetahuan politik kader muda bangsa justru dikebiri. Melalui pendidikan di sekolah menengah kejuruan, kata dia, pemerintah ingin mendisiplinkan kawula muda agar tak berontak. "Sama artinya pemerintah memberikan doktrin jika tak menjadi buruh adalah dosa besar bagi pemuda," kata dia. Politisasi pendidikan inilah yang membuat anak muda lebih memilih bungkam. "Padahal, Indonesia di awal zaman adalah medan pertarungan ideologis."

Survei INSIS dilakukan 4 Desember 2013 sampai 8 Januari 2014 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Metodologi yang dipakai rambang berjenjang (multistage random sampling). Jumlah responden 1.070 orang. Ambang kesalahan (margin of error) ada pada kisaran 3 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner.

Berikut ini persentase pemilih dari tiap pemilu:
1977: 96,52 persen
1982: 96,47 persen
1987: 96,43 persen
1992: 96,06 persen
1997: 93,55 persen
1999: 92,74 persen
2004: 84,07 persen
2009: 79,00 persen

Sedangkan untuk pilpres:
2004: 78 persen
2009: 72,10 persen



MUHAMMAD MUHYIDDIN

Terpopuler:
SBY Lebih dari Tiga Jam Rapat di Cikeas
Mereka yang Dijebloskan ke Sel pada 'Jumat Keramat'
Bakrie Beli Path, Bagian dari Kampanye?
Gubernur Jateng Tolak Anggaran Bantuan Sosial DPRD
Jelang Pemilu, Rhoma Luncurkan Iklan Kampanye

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya