Ini Jenis Racun Mematikan Gajah di Riau  

Reporter

Sabtu, 11 Januari 2014 05:11 WIB

Seorang pawang bermain dengan Dessy, usai dimandikan di kandang gajah Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta (10/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Pekanbaru - Juru bicara WWF Riau Syamsidar menuturkan, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, lebih dari seratus gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Riau mati. Penyebab kematian gajah menurut temuan WWF adalah racun. "Gajah dianggap hama, sehingga sebagian masyarakat yang mendiami kawasan hutan melakukan tindakan sendiri, dengan menaruh racun," kata dia.

Penelusuran WWF, dua jenis cairan racun yang kerap digunakan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membunuh gajah yakni potasium sianida dan zinc phosphide.

Berbagai modus dilakukan masyarakat untuk membunuh gajah, di antaranya memasukkan racun ke dalam buah cempedak atau nanas yang digantung di atas pohon, atau melumurkan cairan racun ke bagian pohon sawit yang sangat disukai gajah. Bahkan, menggunakan sabun batangan yang sudah dikepal seperti bola lalu dicampur dedak yang sudah dilumuri racun.

Ketua Komisi Kesejahteraan Hewan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wisnu Wardana mengatakan dua jenis racun yang kerap digunakan warga memiliki reaksi cepat dalam menghilangkan nyawa gajah. "Makanan ini kemudian dimakan gajah yang melintas di kawasan tersebut, lalu akhirnya mati," jelas Syamsidar.

Syamsidar menyayangkan kurangnya pengawasan dari pihak berwenang untuk memantau keberadaan jenis racun ini sehingga begitu mudah didapatkan di pasaran.

Wisnu Wardana menyebutkan dua jenis racun yang sering ditemukan membunuh gajah itu merupakan zat keras yang mematikan.

Menurut Wisnu, cairan potasium sianida bereaksi mengikat oksigen sehingga dapat menyulitkan hewan berdarah panas, seperti gajah, dalam bernapas.

Sedangkan zinc phosphide dapat mengakibatkan pendarahan hebat pada organ tubuh gajah yang bisa membuat jantung dan ginjal satwa itu pecah. "Dalam jangka waktu dua jam, seketika gajah langsung mati," kata Wisnu.

Meski demikian, kasus kematian gajah yang beruntun ini belum satu pun yang diproses hukum, walaupun di antaranya sudah terdapat bukti kuat untuk proses penyelidikan. Lemahnya penegakan hukum terhadap kematian gajah menjadi salah satu penyebab maraknya pembunuhan satwa itu karena tidak ada hukuman yang diberikan kepada pelaku kejahatan satwa yang dilindungi. "Semua kasus menguap tanpa kejelasan," ujar Syamsidar.

RIYAN NOFITRA

Baca juga:

Dokter Hewan Sebut Evakuasi Gajah Riau Salah

Tiap Tahun Sekitar 20 Ribu Ekor Gajah Diburu

Diinjak Induknya, Bayi Gajah Menangis 5 Jam

Gajah Sumatera Mati di Taman Nasional Teso Nilo

Berita terkait

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

7 menit lalu

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot dinilai memberi pengaruh besar lewat karya-karya mereka hingga masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Satpol PP Copot Spanduk Bakal Calon Wali Kota Depok Supian Suri

14 menit lalu

Alasan Satpol PP Copot Spanduk Bakal Calon Wali Kota Depok Supian Suri

Satpop PP mencopot spanduk Supian Suri karena ada event Lebaran Depok di Kecamatan Cilodong.

Baca Selengkapnya

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

17 menit lalu

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

Golkar menyatakan bakal calon pendamping Airin di Pilkada Banten sedang dikomunikasikan dengan partai-partai lain.

Baca Selengkapnya

7 Tips Sukses Interview Bahasa Inggris Agar Lancar

26 menit lalu

7 Tips Sukses Interview Bahasa Inggris Agar Lancar

Berikut ini beberapa tips sukses interview bahasa Inggris agar lancar. Kuncinya adalah tetap percaya diri dan mempersiapkan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Timnas Indonesia Menjelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

26 menit lalu

Serba-serbi Timnas Indonesia Menjelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia saat ini bersiap menghadapi Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Selengkapnya

Persib Bandung Lolos ke Final Championship Series Liga 1, Ciro Alves: Kami Merayakan tapi Harus Tetap Lapar

30 menit lalu

Persib Bandung Lolos ke Final Championship Series Liga 1, Ciro Alves: Kami Merayakan tapi Harus Tetap Lapar

Ciro Alves tak mau terlalu tenggelam dalam euforia keberhasilan Persib Bandung lolos ke final Championship Series Liga 1 2023-2024.

Baca Selengkapnya

8 Tips Membuat Podcast YouTube untuk Pemula Agar Banyak yang Nonton

34 menit lalu

8 Tips Membuat Podcast YouTube untuk Pemula Agar Banyak yang Nonton

Bagi Anda seorang pemula, wajib tahu tips membuat podcast YouTube agar banyak yang menonton. Salah satunya harus membuat rekaman berkualitas.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

35 menit lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Konser Anime Bertajuk An Anime Symphony: Resonance Siap Digelar Ketiga Kalinya

38 menit lalu

Konser Anime Bertajuk An Anime Symphony: Resonance Siap Digelar Ketiga Kalinya

Konser ini akan menampilkan berbagai lagu-lagu yang sempat ditampilkan di film dan anime populer seperti Me Doraemon, hingga Cardcaptor Sakura

Baca Selengkapnya

Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

40 menit lalu

Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

Poengky mengatakan, Kompolnas akan mengawal kasus dugaan persetubuhan anak tersebut agar pelaku, yang merupakan staf kelurahan segera ditindak tegas.

Baca Selengkapnya