Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) mengambil gambar olah TKP di ATM Bank Mandiri yang diduga hancur akibat ledakan bom di Jl. Kertanegara, Kec. Karangploso, Malang, Jawa Timur (9/1). Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Malang - Ledakan bom di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di Karangploso, Malang, mengguncangkan kaca bangunan di sekitar lokasi. Suara ledakannya mengagetkan penghuni deretan rumah toko yang terletak di depan ATM. "Ledakan bom keras. Kaca berserakan di depan. Sekitar pukul 02.15 WIB," kata pegawai Lembaga Bimbingan Belajar Primagama, Arjuna Setya, Kamis, 9 Januari 2014.
Bahkan, suara ledakan tersebut terdengar sampai radius satu kilometer. Para pedagang di pasar Karangploso pun kaget dengan ledakan keras tersebut. Para pedagang besarta warga sekitar ATM lalu berdatangan ke lokasi. Mereka bergotong-royong membersihkan pecahan kayu yang tercecer di jalan sampai petugas Kepolisian datang ke lokasi.
Waktu itu Arjuna tengah berada di depan komputer. Pintu rumah toko tertutup rapat sehingga ia tak mengetahui persis ledakan. Ia pun tak mengetahui orang yang meletakkan bom di dalam mesin ATM tersebut. Setelah ledakan, ia segera keluar mengamati kondisi di lokasi kejadian.
Lokasi ATM Jalan Kertanegara 65 Karangploso, Kabupaten Malang, itu berada di pintu masuk pabrik kaleng PT Artha Wena. Arjuna pertama kali berada di lokasi bersama satpam PT Artha Wena dan dua satpam warung lesehan Pak H Soleh yang berada di samping ATM. Keempat satpam saat ini menjadi saksi dan dimintai keterangan oleh penyidik Kepolisian Resor Malang.
Ledakan itu menghancurkan kaca ATM. Pintu dan handel terbang sejauh 26 meter. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Bilik mesin ATM luluh lantak. Sebagian serpihan kacanya memenuhi ruko dan sebuah rumah makan yang tidak jauh dari lokasi.
Lokasi ledakan saat ini sudah diamankan puluhan personel dari kepolisian maupun TNI. "Diduga ada orang yang sengaja menaruh handak (bahan peledak) di situ. Sampai sekarang masih kami selidiki," kata Kepala Kepolisian Resor Malang, Ajun Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta.