Konggres XIV Gerakan Pemuda Ansor. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya--Menghadapi tahun politik 2014, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid mengingatkan partai politik untuk berhenti bermain-main. "Kami serukan elit politik dan partai politik, berhentilah bermain-main," kata Nusron di hadapan ribuan peserta Hari Lahir GP Ansor ke-80 di Gedung JX International Surabaya, Sabtu malam, 4 Januari 2014.
Pemilu, kata Nusron menjadi sarana sirkulasi elit politik secara santun dan konstitusional. Tapi tidak bisa dipungkiri citra partai politik saat ini sangat jelek. "Jangan salahkan kalau rakyat jadi apatis dan apriori," ujarnya.
Menurut dia, rakyat sudah lelah dan kecewa dengan sejumlah partai politik. Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini pun berpesan agar kemenangan partai politik diraih dengan cara yang benar. "Kasihkan kepada kami calon pemimpin yang baik," katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Agil Siradj berpesan agar anggota Ansor tidak golput dalam Pemilu dengan tetap menjaga netralitas. "Ansor harus netral meskipun ketua umumnya dari partai politik tertentu," kata Said.
Acara Harlah GP Ansor ini diikuti oleh sekitar 25 ribu anggota dan pengurus organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama dari seluruh wilayah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono hadir dalam acara tersebut didampingi sejumlah menteri, diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Pariwisata Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Hadir pula Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siradj, Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk pertama kalinya juga menyempatkan hadir dalam Harlah GP Ansor.