Petugas Minim, Askes Banyuwangi Kelabakan  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 31 Desember 2013 13:17 WIB

Pekerja membentangkan batik sebelum diwarnai di Sanggar Batik Sayu Wiwit, Banyuwangi (26/4). Motif gajah oling adalah salah satu dari 21 jenis motif batik yang jadi ciri khas Banyuwangi. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Cabang PT Askes Banyuwangi, Adi Sunarno, mengatakan pemerintah Banyuwangi dibuat kelabakan oleh pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang mulai berlaku 1 Januari 2014. Sebab, PT Askes Banyuwangi hanya memiliki 30 petugas yang harus melayani Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. "Kami kekurangan petugas," kata dia, Selasa, 31 Desember 2013.

Menurut Adi, 30 petugas itu harus dibagi ke-11 rumah sakit. Di antaranya tujuh rumah sakit di Banyuwangi, dua rumah sakit di Situbondo, dan dua rumah sakit di Bondowoso.Jadi, setiap rumah sakit hanya dilayani dua petugas PT Askes. Petugas-petugas itu berfungsi untuk mengurus berbagai administrasi perihal proses klaim biaya pengobatan.

Padahal, Adi menjelaskan, selain melayani 70 ribu peserta dari pegawai negeri sipil (PNS), BPJS Banyuwangi juga mendapat limpahan 552.737 peserta kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI). Kategori PBI sebelumnya adalah keluarga miskin penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Selain itu, peserta BPJS juga berasal dari TNI dan Polri.

Adi menjelaskan, dia bingung karena selain harus melayani administrasi di rumah sakit, BPJS harus membuka layanan untuk pendaftaran peserta baru dan melakukan sosialisasi. PT Askes Jawa Timur baru melakukan perekrutan petugas baru pada Februari mendatang.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi Dinas Kesehatan Banyuwangi Kurnianto mengatakan, klaim dari BPJS Kesehatan nantinya akan dibayarkan melalui dinas kesehatan. Dari dinas, dana kemudian didistribusikan ke rumah sakit. Saat ini, kata dia, pihaknya mensosialisasikan penerapan BPJS ke 45 puskesmas.

Sebab, petugas puskesmas nantinya harus melakukan pemilahan terhadap pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit. Pemilahan itu untuk mengkategorikan apakah pasien termasuk peserta BPJS, Jamkesda, atau Surat Pernyataan Miskin. "Karena ada 59 ribu keluarga miskin belum masuk BPJS," kata dia.



IKA NINGTYAS

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

1 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

12 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

17 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya