Ada Upaya Menjegal Rano Karno Menjadi Gubernur  

Reporter

Editor

Zed abidien

Sabtu, 21 Desember 2013 16:28 WIB

Wakil Gubernur Banten Rano Karno dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany usai menghadiri sebuah acara di Setu, Tangerang Selatan, Banten, (23/10). Setelah Gubernur Banten Atut Chosiyah jarang muncul di hadapan publik, Rano Karno yang tampil di kegiatan kegubernuran. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Ikhsan, mengatakan banyak proses politik yang terjadi pasca-Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Gairah politik itu lahir bukan dari masyarakat, melainkan elite Banten.

"Saya diajak keluar dari lingkaran Atut untuk bersatu bersama mereka untuk menghalangi langkah Rano menjadi Gubernur," kata Fitron di Warung Daun dalam Dikusi Polemik berjudul "Setelah Atut Tersangkut" pada Sabtu, 21 Desember 2013.

Namun, Fitron enggan menjelaskan siapa kalangan elit yang dimaksud untuk melakukan skenario menjatuhkan Rano. "Yang pasti alasan untuk menjegal adalah Rano bukan orang Banten asli."

Namun Fitron masih bertahan menjadi juru bicara Atut. Keluarga Atut, kata dia, ogah ikut campur mendukung atau menolak upaya menjegal Rano. "Ibu kini memfokuskan diri ke proses hukum yang menimpanya," kata dia.

Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y. Tohari mengatakan, Golkar belum membahas posisi Wakil Gubernur Rano Karno jika status Gubernur Atut benar-benar lengser.

"Pembahasan Wakil Gubernur (Banten) sebagai kompensasi dari naiknya Rano masih terlalu prematur dibahas," kata dia. Kendati begitu, mekanisme pembahasan menentukan siapa wakil dari Rano nantinya sudah dipersiapkan. Untuk siapa posisi tersebut, kata dia, belum ada pembicaraan.

Golkar akan legowo jika nanti mantan pemeran Si Doel Anak Sekolahan itu jadi orang nomor satu di Banten. "Jika sesuai peraturan, Golkar akan mendukungnya," kata Hajriyanto. Golkar, kata dia, akan menyerahkan suksesi sepenuhnya kepada pemerintah.




MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita terkait

Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

20 Juli 2017

Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

Sebelumnya, jaksa menuntut hakim agar menghukum Atut Chosiyah selama 8 tahun penjara dan denda Rp 250 juta.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

6 Juli 2017

Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

Mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, menangis tersedu-sedu ketika membacakan nota pleidoi di sidang korupsi pengadaan alat kesehatan Banten.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

16 Juni 2017

Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

Rano Karno, sewaktu menjabat Wakil Gubernur Banten, disebut memperoleh duit Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

16 Juni 2017

Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dituntut 8 tahun penjara dalam kasus korupsi alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

10 Mei 2017

Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

Ustaz Haryono mengaku sembilan kali mempimpin istigasah untuk mendoakan Atut Chosiyah.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Alkes, Adik Atut: Rano Karno Terima Rp 11 Miliar

12 April 2017

Sidang Korupsi Alkes, Adik Atut: Rano Karno Terima Rp 11 Miliar

Dalam sidang kasus korupsi alat kesehatan Provinsi Banten dengan terdakwa Atut Chosiyah, Wawan menyebut Rano Karno terima duit Rp 11 miliar.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Legowo, Banten Kembali Dipimpin Dinasti Atut  

5 April 2017

Rano Karno Legowo, Banten Kembali Dipimpin Dinasti Atut  

Mahkamah Konstitusi menolak gugatan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief. Rano Karno mengatakan legowo. Banten kini dipimpin kembali dinasti Atut.

Baca Selengkapnya

Kolusi Merapuhkan Birokrasi

24 Maret 2017

Kolusi Merapuhkan Birokrasi

Sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten yang menyeret mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, sebagai terdakwa menegaskan adanya praktek politisasi birokrasi yang amat serius. Dalam sidang terungkap berbagai kesaksian bagaimana Atut dan keluarganya mampu mengatur birokrasi agar loyal dan tunduk kepada perintah mereka.

Baca Selengkapnya

Persidangan Atut, Saksi Kompak Mengaku Terima Duit Pelicin

22 Maret 2017

Persidangan Atut, Saksi Kompak Mengaku Terima Duit Pelicin

Sidang Atut, para saksi kompak mengaku menerima duit pelicin untuk mengatur proses lelang tender.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes Atut, Ketua Pengadaan Mengaku Diancam Kepala Dinas

22 Maret 2017

Korupsi Alkes Atut, Ketua Pengadaan Mengaku Diancam Kepala Dinas

Ketua panitia pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Rujukan Pemerintah Provinsi Banten 2012 mengaku diancam mantan Kepala Dinas Kesehatan.

Baca Selengkapnya