Gubernur Banten, Atut Chosiyah dikawal menuju mobil tahanan usai diperiksa di KPK, Jakarta, (20/12). KPK resmi menahan Atut terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilu Kada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi (MK). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah resmi ditahan di Rutan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat petang, 20 Desember 2013. Tiba di rutan pukul 17.10, Atut mengenakan rompi tahanan KPK warna oranye serta jilbab hitam.
Atut masuk Rutan Pondok Bambu tanpa banyak kata. Atut hanya menjawab saat ditanyakan kabarnya. "Saya baik-baik saja," ujarnya sambil melangkah melewati pintu besi Rutan Pondok Bambu.(Lihat Foto: Metamorfosis Penampilan Atut dari Tahun ke Tahun).
KPK menahan Atut dalam kasus dugaan suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar (kini nonaktif) dalam pemilihan Bupati Lebak. KPK menahan Atut karena khawatir mempengaruhi saksi, menghilangkan barang bukti, serta melarikan diri.
Atut dikawal puluhan anggota Brimob dari Polda Metro Jaya yang menggunakan sepeda motor trail dan rompi antipeluru. Sebanyak 20 polisi dari Polsek Duren Sawit juga telah disiagakan di sekitar pintu masuk Rutan Pondok Bambu. "Sebagian anggota kami siagakan untuk mengatur arus lalu lintas," kata Kepala Polsek Duren Sawit, Komisaris Imran Gultom, Jumat, 20 Desember 2013.
Belum diketahui sel mana yang menjadi tempat tidur Atut. Wartawan tidak diperkenankan masuk ke dalam rutan. Menantu Atut, Adde Rosi, tampak keluar-masuk rutan, namun enggan menjawab pertanyaan media. (Lengkapnya #Atut Ditahan)