BPN Kaget Kasus Along Dianggap Perkara Pidana  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 17 Desember 2013 16:54 WIB

Penyidik menunjukan beberapa lembar uang dolar, saat berikan keterangan tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Praya Lombok di KPK, Jakarta (15/12). KPK menangkap dan mengamankan barang bukti uang pecahan Dollar US$100 sebanyak 164 lembar dengan total US$ 16.400 setara dengan Rp190 juta dan uang rupiah dengan total Rp23 juta. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pertanahan Nasional Hendarman Supandji mengaku terkejut dengan kasus sengketa tanah di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang ditangani kejaksaan setempat. Menurut dia, klarifikasi untuk menetapkan atau membatalkan sertifikat tanah seharusnya ditangani BPN.

"Tapi, kok penegak hukum sudah melangkah dan memutuskan masalah itu masuk delik pemalsuan," kata Hendarman di kantornya, Selasa, 17 Desember 2013.

Hendarman bertanya-tanya, apakah dalam mengusut kasus pemalsuan itu kejaksaan akan mengundang lembaganya untuk hadir sebagai saksi ahli? BPN bertugas mencatat administrasi kepemilikan tanah. Apabila masalahnya adalah tumpang tindih lahan, termasuk juga salah ukur, itu adalah masalah administrasi. "Jika yang terjadi seperti itu, BPN bisa menyelesaikannya secara administratif," kata dia.

Hendarman pun menganggap masalah itu masih samar jika dianggap sebagai pemalsuan. Itu sebabnya, "Besok saya undang Kepala Kanwil BPN NTB untuk menjelaskannya."

Sabtu pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Kepala Kejaksaan Negeri Praya, Subri, bersama Direktur PT Pantai Aan, Lucyta Anie Razak, yang sedang bertransaksi suap. Penyuapan diduga berkaitan dengan perkara pemalsuan sertifikat tanah di Desa Selong Belanak, Lombok Tengah, dengan tersangka Sugiharta alias Along. Kasus itu diadukan oleh Bambang W. Soeharto, pemilik PT Pantai Aan.

Hendarman lantas menjelaskan kronologi sengketa itu. PT Pantai Aan memiliki sertifikat hak guna bangunan pada 1997. Saat PT Pantai Aan memperpanjang izinnya pada 2011, ternyata suratnya hilang. Pada saat mengurus dan minta pengganti, diketahui ada tumpang tindih lahan sekitar 2.275 meter persegi dengan lahan milik Sugiharta. "Perselisihan ini rampung dengan dimediasi BPN Praya." Tapi, setahun kemudian, Along ingkar janji terhadap kesepakatan kedua belah pihak.

Along bersikukuh PT Pantai Aan hanya memiliki sertifikat pengganti. Lagi pula, letak tanah Along bukan berada di titik yang disengketakan. "Itu berarti ada rekayasa," kata mantan jaksa agung ini menirukan tuduhan Along. PT Pantai Aan pun marah. Semenjak itu, kata Hendarman, kasus tersebut luput dari pantauan BPN. "Tahu-tahu jadi perkara pidana yang dikatakan ada pemalsuan," ucapnya.

Menurut Hendarman, sepanjang 2013 BPN mencatat setidaknya ada 20 dari 75 kasus sengketa lahan yang berakhir di pengadilan.





MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita terkait

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

5 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

9 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

23 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

23 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

24 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

25 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

25 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

25 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya

Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

56 hari lalu

Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

Dalam rapat kerja perdananya dengan Komisi II DPR, AHY diberondong sejumlah pertanyaan soal mafia tanah.

Baca Selengkapnya

Cerita AHY Dua Minggu jadi Menteri ATR, Diberondong Aduan via Ponsel dan Medsos soal Mafia Tanah hingga..

7 Maret 2024

Cerita AHY Dua Minggu jadi Menteri ATR, Diberondong Aduan via Ponsel dan Medsos soal Mafia Tanah hingga..

AHY mendapat pengaduan masyarakat soal mafia tanah ketika baru dua minggu menjabat Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya