Forum Umat Kecewa Benih Tak Toleran Dibiarkan  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 17 Desember 2013 16:45 WIB

TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pegiat Forum Persatuan Umat Beragama (FPUB) Yogyakarta, Kyai Abdul Muhaimin, memprotes banyaknya benih tak toleran yang dibiarkan meluas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia menuding pemerintah daerah di DIY tidak sensitif dengan munculnya banyak gejala antitoleransi yang bisa berpotensi memperbanyak aksi kekerasan atas nama perbedaan keyakinan. "Contoh konkret, baliho besar anti-Syiah dibiarkan bertebaran di jalanan," ujar Muhaimin kepada Tempo di sela peringatan haul Gus Dur pada Senin malam, 16 Desember 2013.

Muhaimin bertambah kecewa karena forum seminar bertema anti Syiah-juga berlangsung di Masjid UGM. Menurut dia, komunitas intelektual seharusnya menyadari isu anti-Syiah berbahaya bagi agenda menjaga tidak ada lagi konflik dengan dasar perbedaan keyakinan pada sesama anak bangsa. "UGM itu kampus nasionalis, berdiri di atas tanah keraton, malah menggelar seminar anti-Syiah. Ini pengkhianatan besar pada ideologi kebangsaan," ujar dia.

Dalam beberapa bulan terakhir, di banyak pinggiran jalan ramai sekitar Kota Yogyakarta memang tersebar sejumlah baliho besar dengan tulisan paling mencolok "Syiah Bukan Islam". Baliho itu terpasang beberapa bulan lamanya di sejumlah titik, seperti perempatan Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban, pinggiran parkir Ngabean, perempatan Masjid Baiturrohman dekat Pabrik Gula Madukismo, dan lainnya. "Saya heran, mengapa tidak dicopot saja," kata Muhaimin.

Sementara itu, di Masjid UGM, seminar terakhir mengenai wacana anti-Syiah belangsung pada Ahad, 15 Desember 2013. Forum itu merupakan acara bedah buku berjudul Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia. Baliho pengumuman acara itu terpasang dengan ukuran besar di pintu masuk barat Masjid Kampus UGM. Baliho itu mengumumkan acara tersebut juga dibarengi dengan Deklarasi Masyarakat Pecinta Sunnah Yogyakarta.

Penyelenggara acara tersebut terdiri dari banyak organisasi. Di antaranya Forum Umat Islam (FUI) Yogyakarta, Jamaah Sholahudin UGM, Majelis Mujahidin Indonesia, Mahasiswa Pecinta Islam, Indonesia tanpa JIL, KAMMI, Forum Komunikasi Aktivis Masjid, Jamaah Anshorut Tauhid, dan banyak organisasi lainnya.

Muhaimin menyesalkan adanya acara ini karena menunjukkan tidak adanya dukungan kampus UGM untuk menghindari makin memanasnya sikap anti-Syiah di Yogyakarta. Dia menilai hal ini setali tiga uang dengan pemda-pemda di Yogyakarta yang membiarkan benih intoleransi, termasuk perusakan dua makam kerabat keraton yang terjadi dua bulan belakangan, tumbuh. "Sebenarnya ada SKB tiga menteri yang meminta pemerinta daerah menjaga stabilitas keamanan dari potensi konflik antarkelompok berbeda agama," ujar dia.

Muhaimin berharap Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X mengambil langkah untuk meminimalkan gejala intoleransi. Dia berpendapat, Keraton Yogyakarta memiliki tugas kebudayaan yang melekat untuk melindungi semua kawula mataram dari beragam keyakinan. "Yang hanya percaya ke Nyi Roro Kidul saja harus dilindungi," kata Muhamin.

Dia menjelaskan, semestinya situasi ini menjadi catatan penting bagi pegiat toleransi di DIY, agar memberikan perhatian pada upaya kampanye penghormatan pada kemajemukan. "Selama ini, kalau rekomendasi ke pemerintah daerah sudah kami berikan, tapi belum ada tanggapan dalam bentuk kebijakan," kata dia.

Pada November lalu, komunitas pegiat kajian pemikir Syiah, Rausyan Fikr, menerima teror sebanyak dua kali, yang menurut polisi, berasal dari gerakan anti-Syiah di Yogyakarta. Ancaman pertama karena ada peringatan hari Assyura dan info akan ada serangan ke sekretariat Yayasan Rausyan Fikr.

Menurut Edi Syarif, Humas Rausyan Fikr, selama ini wacana anti-Syiah tersebar tak hanya lewat baliho. Dia mencatat, sejumlah selebaran anti-Syiah juga terpasang di berbagai masjid, termasuk masjid yang tidak jauh dari sekretariat yayasannya.


ADDI MAWAHIBUN IDHOM







Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

26 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

42 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya