Perpeloncoan di ITN Versi Tim Investigasi

Reporter

Senin, 9 Desember 2013 17:51 WIB

Jjie.org

TEMPO.CO, Malang - Organisasi Daerah Mahasiswa-Mahasiswi Tastura Lombok (MATUR) di Malang melakukan investigasi atas kematian mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Fikri Dolasmantya Surya, 20 tahun. Sejumlah saksi dimintai keterangan atas kekerasan yang menyebabkan tewasnya mahasiswa baru tersebut. "Delapan peserta telah memberikan kesaksian," kata koordinator mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat, Lalu Haq Mustaqim, Senin, 9 Desember 2013. (Mahasiswa ITN Diduga Tewas Dipelonco)

Fikri, warga Jalan Sakura IV/17 BTN Sweta Mataram, Nusa Tenggara Barat, menjadi korban kekerasan para seniornya pada kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) 9-13 Oktober 2013 di Gua Cina, Kabupaten Malang. Pada Jumat malam, 11 Oktober 2013, panitia mengadakan acara Take Me Out yang dikemas seperti di layar televisi. Saat itu, Fikri diminta mengungkapkan keinginannya. Di hadapan para senior dan peserta KBD, Fikri mengatakan, "Saya akan melindungi kalian teman-teman, dari kekerasan Fendem."

Puncaknya, seusai kegiatan tersebut, peserta dibangunkan pukul 02.00 WIB. Mereka ditendangi dan dibentak-bentak. Sedangkan mahasiswi mendapatkan pelecehan seksual. Fikri dimasukkan ke dalam tenda, sedangkan mahasiswa lain dipaksa membelakangi senior. Mereka mendengar Fikri mengerang kesakitan setelah mengalami kekerasan.

"Kalau kau mau mati, mati saja kau. Biar dikubur di sini sekalian!" teriak seorang panitia seperti ditirukan Mustaqim. Lantas, Sabtu, 12 Oktober 2013, Fikri kelelahan hingga tak sadarkan diri saat mengikuti kegiatan menanam mangrove di sepanjang pantai. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Sitiarjo untuk mendapatkan pengobatan. Namun, korban tewas saat dalam perjalanan.

Sekretaris Jurusan Planologi ITN, Arief Setiyawan, menyangkal terjadi kekerasan selama KBD, apalagi sampai menyebabkan Fikri tewas. Menurut Arief, Fikri kelelahan saat mengikuti tanam mangrove di pantai. Sebab, ia harus berjalan selama 30 menit dari perkampungan menuju pantai.

"Bobotnya 110 kilogram, mungkin dia kelelahan. Dia berhenti tiga kali sepanjang jalan," katanya. Fikri berulang kali mengeluh sakit kepada panitia. Namun, sakitnya berubah-ubah sehingga panitia mengabaikan keluhan itu. Padahal, jika sakit, peserta akan ditandai pita kuning di lengannya dan mendapat keringanan kegiatan.

Acara tersebut, katanya, merupakan kegiatan sosial. Di antaranya mengecat masjid, gapura, rumah warga, dan taman kanak-kanak. Peserta menginap di rumah penduduk untuk merasakan kehidupan warga di sekitar pantai yang hidup dalam kekurangan.

Ia mengakui bahwa di sela-sela kegiatan dilanjutkan kegiatan uji mental yang dilakukan para mahasiswa senior. Termasuk kegiatan Take Me Out yang dilakukan atas inisiatif para panitia. "Kegiatan itu yang dibesar-besarkan, seolah-olah panitia sengaja mengincar Fikri," katanya.

EKO WIDIANTO

Berita populer:
Artijo, Hakim 'Killer' di Mata Koruptor
Ini Koleksi Vila Para Jenderal di Citamiang
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Kerusuhan Pecah di Little India Singapura

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Rumah akibat Gempa Situbondo Diharapkan Selesai 3 Pekan

12 Oktober 2018

Perbaikan Rumah akibat Gempa Situbondo Diharapkan Selesai 3 Pekan

Berdasarkan catatan Pemprov Jatim, Soekarwo mengatakan ada sebanyak 210 rumah rusak di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi akibat gempa Situbondo.

Baca Selengkapnya

Gempa Situbondo, Pemda Jatim Bangun RS Sementara di Pulau Sapudi

12 Oktober 2018

Gempa Situbondo, Pemda Jatim Bangun RS Sementara di Pulau Sapudi

Pulau Sapudi adalah wilayah yang paling parah terdampak gempa Situbondo berkekuatan 6,3 SR.

Baca Selengkapnya

Alasan Pasar Mobil Jatim Tetap Stabil Atas Pelemahan Rupiah

15 September 2018

Alasan Pasar Mobil Jatim Tetap Stabil Atas Pelemahan Rupiah

Pasar penjualan mobil di Jawa Timur masih stabil dan tak terpengaruh pelemahan rupiah atas dolar AS

Baca Selengkapnya

AHY Ajak Milenial di Jawa Timur Tidak Golput pada Pemilu

21 Juni 2018

AHY Ajak Milenial di Jawa Timur Tidak Golput pada Pemilu

Menurut AHY, generasi milenial sangat penting untuk sadar dan berpartisipasi dalam politik, seperti berpartisipasi dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya

Hasil UN SMP 2018 Turun, Jawa Timur Minta Soal Dipermudah

25 Mei 2018

Hasil UN SMP 2018 Turun, Jawa Timur Minta Soal Dipermudah

Hasil UN SMP 2018 Jawa Timur, kata Saiful, masih cukup baik dibandingkan dengan daerah lain. "Jatim masih cukup baik, bayangkan yang di luar Jawa."

Baca Selengkapnya

PWNU Jatim Desak Kepolisian Usut Tiga Penyerangan Ulama

20 Februari 2018

PWNU Jatim Desak Kepolisian Usut Tiga Penyerangan Ulama

Sejak sepekan ini serangkaian penyerangan tokoh agama/ ulama dan tempat ibadah terjadi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Dalam Setahun, Enam Kepala Daerah Jawa Timur Berurusan dengan KPK

5 Februari 2018

Dalam Setahun, Enam Kepala Daerah Jawa Timur Berurusan dengan KPK

Di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu, 2 Februari 2017, Eddy didakwa jaksa KPK menerima suap Rp1,9 miliar.

Baca Selengkapnya