Menteri Pendidikan Jamin Tak Ada Kebocoran Dana Pendidikan

Reporter

Editor

Kamis, 23 Desember 2004 13:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menyatakan subsidi Bahan Bakar Minyak sebesar Rp 1,4 triliun akan disalurkan dalam bentuk beasiswa bagi pelajar SD dan SMP. “Nanti akan disalurkan ke beasiswa untuk mengurangi tingkat putus sekolah SD dan SMP. Betul-betul itu untuk orang miskin,”katanya Kamis (23/12), di Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Pengurangan subsidi BBM dialihkan pada beberapa pos, salah satunya adalah pendidikan. Kekhawatiran akan penyalahgunaan dalam mengalihkan subsidi BBM ke dana pendidikan, menurut Bambang, resiko kebocoran dana tersebut akan minim. “Karena langsung dikirim ke rekening siswa. Resiko kebocoran akan minim,”ujarnya.Tahun mendatang, menurut Menteri Bambang, dana untuk beasiswa akan ditingkatkan. “Jumlah 1,4 triliun itu masih minimal, kami masih mengusahakan untuk dapat lebih besar lagi,”katanya. Menurut Sekretaris Jenderal Pendidikan Nasional Baedhowi, 8,1 juta siswa yang akan diberikan beasiswa tahun ini. “Di tahun 2005 akan ditingkatkan menjadi 9,1 juta siswa,”ujarnya. Tiap anak di tingkat SD per tahunnya mendapat Rp 120 ribu. Sedangkan tiap anak di tingkat SLTP per tahunnya mendapat Rp 240 ribu dan tiap anak di tingkat SLTA per tahunnya mendapat Rp 300 ribu. Selain mengirimkan dana langsung ke rekening siswa, untuk menghindari adanya kebocoran dana juga akan mengikuti mekanisme yang dilakukan tahun lalu, yakni dengan publikasi ke media cetak. “Dari tahun lalu mekanismenya ya begitu terus. Selain langsung dikirim ke rekening siswa, juga diumumkan ke koran,”ujar Baedhowi. Tahun lalu program serupa disebut Pogram Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) dan secara terperinci diumumkan di koran tentang provinsi dan besaran dana yang didapat. “Semuanya transparan,”kata Baedhowi. Ke depan, besaran dana untuk pendidikan akibat pengurangan subsidi BBM bisa lebih besar. “Tergantung keuangannya nanti. Kalau uangnya lebih banyak, ada dua alternatif. Sasarannya ditambah atau unit costnya diperbesar. Karena tuntutannya juga banyak,”ujar Baedhowi. Rr Ariyani

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

5 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

7 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

20 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

21 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya