Nelson Mandela saat dikunjungi Michelle Obama dan kedua anaknya tahun 2011. Mandela sering mengenakan batik kesayangannya saat bertemu beberapa tokoh dunia. Rnw.nl
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berkunjung ke Tanah Air tahun 1990, mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, selalu mengenakan batik buatan Indonesia. Batik kemudian menjadi pakaian resmi Mandela. Hal ini membuat batik populer karena rakyat Afrika Selatan berbondong-bondong mengikutinya.
Pengacara kondang Farhat Abbas mengakui peran Mandela sangat besar dalam memperkenalkan batik di mata dunia. "Batik yang digunakan Mandela itu dari Indonesia," Farhat menjelaskan kepada Tempo, Jumat, 6 Desember 2013. "Karena Mandela memakai batik, batik kemudian mendunia serta diakui dunia."
Peran Mandela memang sangat nyata. Semasa hidupnya, Mandela kerap memakai batik saat berkunjung ke negara-negara sahabat. Bahkan bisa dikatakan ia mengenakan batik dalam segala kegiatan. Batik yang dikenakan Mandela pun dinamai Madiba Shirt bagi rakyat Afrika Selatan.
Karena melihat Mandela sering mengenakan batik, rakyat Afrika Selatan pun turut mengenakannya. Batik juga menjadi inspirasi beberapa desainer lokal Afrika Selatan.
Kini, Mandela telah tiada. Kamis malam, 5 Desember 2013, Nelson Mandela mengembuskan napas terakhirnya. "Dunia mungkin kehilangan tokoh dunia. Tapi bagiku, kepergiannya membuat aku kehilangan dunia," kata Farhat.
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
9 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).