TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Budi Santoso, mengatakan bahwa penilaian kinerja terhadap lembaganya sebatas evaluasi terhadap kerja bagian sekretariat jendral. Penilaian dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara bukan terkait kinerja komisi tersebut secara keseluruhan. (Baca: Ombudsman dan Bawaslu Dinilai Terburuk).
"Inti penilaian tersebut lebih pada kinerja Sekretariat Jenderal ORI," katanya ketika dihubungi, Senin, 2 November 2013.
Sekretaris Jendral ORI Ani Maharsi mengakui kekurangan pihaknya. Dia menyebutkan, penilaian itu didapat tak lepas dari kekurangan sumber daya manusia yang dialami ORI. Anggaran kerja juga dinilai belum memadai. "Tapi itu kan tahun lalu. Tahun ini sudah kami perbaiki," kata Ani.
Dari lima parameter penilaian oleh Kementerian PAN, Ani mengakui kekurangan ORI terjadi di semua lini. ORI disebut sudah minta tambahan SDM dan anggaran agar kinerja mereka bisa lebih baik.
Dia membantah penilaian dikaitkan dengan kinerja ORI dalam kapasitasnya sebagai Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik. Selama ini, kata Ani, ORI hanya tak maksimal dalam perencanaan dan evaluasi kinerja. "Sudah terbayang apa yang akan kami lakukan. Cuma memformulasikan saja," katanya.
Sebelumnya, dalam penghargaan yang diberikan Wakil Presiden Boediono terungkap Ombudsman dan Bawaslu menjadi lembaga yang kinerjanya tergolong buruk di antara instansi pemerintah pusat dan daerah sepanjang 2012. (Baca: KPK, BPK, Instansi dengan Kinerja Terbaik). Ombudsman diberi nilai kurang (D) berdasarkan laporan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja kepada instansi pemerintah (LAKIP) 2013.