Pesan Terakhir Fita: Batal ke Bromo, Turun di Cito  

Reporter

Kamis, 14 November 2013 19:29 WIB

Ilustrasi Mayat

TEMPO.CO, Jember - Ibu almarhumah Fita Fitria Dewi, Yumiati, sempat berbalas pesan pendek sebelum anak perempuannya ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Menurut Yumiati, Fita berpamitan akan pergi bersama teman akrabnya bernama Restu. Pesan Fita itu diterima Yumiati lewat BlackBerry Messenger pada Minggu, 10 November 2013, sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebelumnya, pukul 08.00, kata Yumiati, Fita memberitahukan bahwa dia akan melakukan sesi pemotretan pre-weddding ke Gunung Bromo, dilanjutkan merias temanten di Malang bersama beberapa rekannya. Saat mengirim pesan itu, Fita mengatakan sedang sarapan. "Katanya lagi sarapan soto ayam bersama Bian, pacarnya,” kata Yumiati kepada Tempo di rumahnya di Jember, Kamis, 14 November 2013.

Beberapa saat kemudian, Fita kembali memberi tahu ibunya bahwa dia tidak jadi pergi bersama Bian. Fita ganti pergi bersama Restu, temannya di Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya. “Dia bilang lagi semobil dengan Restu,” kata Yumiati yang ketika itu berada di Jakarta.

Pukul 10.00, Yumiati kembali mengirim pesan menanyakan keberadaan Fita. Pada saat itu, Fita mengatakan tidak jadi berangkat ke Bromo dan Malang, tapi turun dari kendaraan di sekitar pusat perbelanjaan City of Tomorrow (Cito) di kawasan Bundaran Waru.

Pukul 12.00, Yumiati menghubungi anaknya lagi. Namun BBM yang dikirim tidak masuk ke handphone Fita. Yumiati menduga baterei BlackBerry Fita sedang habis. Pukul 16.00, Yumiati kembali mengirim pesan. "Ternyata PIN saya sudah tak terhubung, ada perintah minta invite ulang," kata dia.

Meski berulang kali mengirim permintaan, kontak PIN Yumiati tetap tidak bisa masuk. Baru pada keesokan harinya, Senin, 11 November 2013, invite Yumiati diterima.


Anehnya, foto profil Fita sudah hilang dan berganti nama menjadi Dewi. “Saya masih tidak curiga karena nama anak saya adalah Fita Fitria Dewi. Dia dulu pernah bertanya kenapa tidak dipanggil Dewi saja,” kata Yumiati.

Ingat akan hal itu, Yumiati kemudian mengirim pesan dengan nada bergurau, "Ingin dipanggil Dewi, ya, kok namanya ganti Dewi." Namun beberapa menit setelah pesan Yumiati masuk, tiba-tiba ada pemberitahuan dari operator BlackBerry bahwa telepon pintar milik "Dewi" sudah tidak terhubung dengan dia. "Saya dihapus (delete contact). Beberapa kali invite ulang, ditolak," katanya.

Sejak saat itu, Yumiati panik. Dia kemudian menghubungi nomor telepon teman satu kos Fita. Teman-teman Fita mengatakan bahwa nomor ponsel Fita juga tidak bisa dihubungi. Tak berselang lama, Yumiati mendapat kabar dari teman kos Fita bahwa anaknya ditemukan tewas di hutan Pacet, Mojokerto.

Informasi itu disusul dengan foto-foto mayat perempuan yang dikirim teman Fita dari RSUD Soekandar, Mojokerto. "Saya yakin itu Fita. Selain pakaiannya, yang meyakinkan adalah toh (tanda lahir) di kaki kiri dan bekas luka di kaki kanan. Wajahnya juga jelas wajah Fita,” kata dia.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

45 menit lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

58 menit lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 jam lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 jam lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

3 jam lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

9 jam lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

23 jam lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

1 hari lalu

Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

1 hari lalu

5 Fakta Pembunuhan Sadis di Sukabumi, Puluhan Kali Pelaku Menusuk Ibu Kandungnya

Terjadi pembunuhan sadis di Sukabumi, pelaku diam dan belum mengaku menyesal.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya