Seorang anak peserta program transmigrasi digendong oleh ibunya saat di atas kapal KM Umsini (3/6). Mereka dan rombongan transmigran lainnya akan di tempatkan di kawasan transmigrasi di Provinsi Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Palangkaraya - Provinsi Kalimantan Tengah mendatangkan sebanyak 235 keluarga transmigran baru dari luar pulau pada bulan ini. Ratusan penduduk baru asal dari Jawa, Bali, dan Sumatera ini merupakan bagian dari progam penempatan transmigran baru periode 2013, yang akan ditempatkan bersama-sama dengan 315 keluarga transmigrasi penduduk lokal.
"Mereka akan mendapat bantuan jaminan hidup berupa sembilan bahan pokok serta bibit tanaman dan pupuk," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalteng Hardy Rampay di Palangkaraya, Rabu, 13 November 2013.
Para transmigran yang ditempatkan di Kabupaten Barito Timur yakni sebanyak 300 keluarga, terdiri dari penduduk lokal 150 keluarga dan transmigran baru yang berasal dari Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Tengah 150 keluarga. Kemudian, di Kabupaten Gunung Mas sebanyak 125 keluarga, yang terdiri dari penduduk lokal 65 keluarga dan transmigran baru asal Bali, Jawa Barat, dan Lampung sebanyak 60 keluarga. Untuk Kabupaten Kapuas sebanyak 125 keluarga, terdiri dari penduduk lokal 100 keluarga dan transmigran baru sebanyak 25 keluarga.
Khusus untuk transmigran di Kabupaten Kapuas akan menerima bantuan hidup selama satu setengah tahun atau lebih lama dibanding kabupaten lain. Menurut Hardy, karena lokasi transmigrasi di Kapuas merupakan daerah rawa yang tingkat kesulitan mengolahnya lebih tinggi.
Namun, mulai 2014, Kalimantan Tengah akan melakukan moratorium atau penghentian sementara transmigran baru. Langkah ini, menurut Hardy, untuk melakukan inventarisasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Sejumlah masalah seperti sengketa lahan dan konflik dengan penduduk lokal, kata Hardy, membutuhkan penangan khusus agar tidak berkelanjutan. "Bila sudah tuntas, kran untuk mendatangkan transmigran baru kembali dibuka," ujarnya.
Menteri Desa Terima Kunjungan Wakil Bupati Merauke
11 Juni 2021
Menteri Desa Terima Kunjungan Wakil Bupati Merauke
Wakil Bupati H Riduwan meminta perhatian Mendes Halim Iskandar untuk revitalisasi kawasan Transmigrasi di Kabupaten Merauke seperti di Muting dan Salor.
Menteri Desa: Tidak Ada Lagi Kawasan Transmigrasi Baru
27 Mei 2021
Menteri Desa: Tidak Ada Lagi Kawasan Transmigrasi Baru
Revitalisasi kawasan transmigrasi yang tersebar di 152 kawasan akan dilakukan dengan melakukan perbaikan infrastruktur, ekonomi, dan pengembangan sosial budaya.