TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk Bambang Harymurti mengatakan, penulis yang menjelek-jelekkan Tempo di Kompasiana bukanlah mantan wartawan media massa tersebut. "Saya rasa itu bukan karyawan kami, karena gaji wartawan Tempo tidak segitu," kata Bambang, Selasa, 12 November 2013.
BHM--sapaan Bambang--mengatakan banyak pihak yang tidak suka dengan hasil investigasi Tempo. Ia juga menanggapi santai tudingan kepada dirinya, yang mengatakan bahwa dia merupakan godfather mafia permainan uang di grup Tempo. "Saya kan CEO, jadi saya yang mengurus keuangan Tempo," kata BHM. (Baca juga: Tempo Dituding Peras Mandiri)
Menurut Bambang, dirinya baru mengetahui tentang proposal KataData ketika membaca tulisan di Kompasiana. "Sebelumnya, saya tidak tahu." Mengenai kedekatannya dengan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, BHM mengatakan, mereka merupakan kawan lama. "Dulu dia adik kelas saya di ITB," katanya.
BHM mengatakan Tempo jauh dari tindakan pemerasan. Bahkan, dia mencontohkan, pemasangan iklan yang bermasalah pun ditolak oleh Tempo. "Jadi, tidak mungkinlah Tempo memeras, karena yang menawarkan iklan saja kita tolak," kata BHM.
Menurut BHM, cara untuk melawan tulisan itu yaitu dengan membiarkan lebih banyak suara yang bebas berkomentar guna menangkis beritanya. "Itu fitnah, tidak usah dipikirkan. Itu cuma selebaran gelap," tuturnya. Ia juga mengapresiasi Kompasiana yang menarik tulisan tersebut dari peredaran. "Saya juga mengapresiasi masyarakat karena masyarakat tidak bodoh."
Sebelumnya, beredar tulisan di laman blog Kompasiana yang memojokkan Tempo. Di dalam tulisan tersebut, penulis mengaku sebagai wartawan Tempo yang bekerja dari 2006 hingga awal 2013. Dia juga menuliskan gaji wartawan Tempo ketika itu dimulai dari Rp 3 juta.
Dia menuliskan bahwa BHM merupakan godfather mafia permainan uang dan transaksi jual-beli pencitraan di grup Tempo. BHM juga dituding mengancam Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin terkait proposal dari KataData.