Berstatus WNA, Widodo Tetap Bisa Diperiksa KPK  

Reporter

Jumat, 8 November 2013 10:44 WIB

Pejabat Pelaksana Tugas Kernel Oil Pte Ltd di Indonesia, Simon Gunawan Tanjaya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Peran Widodo Ratanachaitong dalam kasus suap mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini, semakin gamblang. Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa pada sidang dengan tersangka Simon Gunawan Tanjaya, Widodo disebut mengatur pemberian uang dan jadwal lelang kondensat milik negara.

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP mengatakan, hingga saat ini memang belum ada pemeriksaan terhadap Widodo. Ia memastikan penyidik KPK bisa meminta keterangan Widodo meski yang bersangkutan adalah warga negara asing (WNA). "Bisa, tapi harus koordinasi dulu. Harus ada otoritas di negara asal Widodo," kata Johan di Jakarta, Kamis, 7 November 2013.

Widodo adalah warga negara Singapura yang menjabat Direktur Kernel Oil, Pte., Ltd, perusahaan trader minyak dan gas bumi yang bermarkas di Singapura. Perusahaan itu diduga telah menyuap Rudi.

Kernel Oil adalah salah satu trader yang terdaftar sebagai peserta lelang minyak dan kondensat bagian negara di SKK Migas. Kernel menggunakan sejumlah perusahaan seperti Kernel Oil Pte Ltd, Fossus Energy Ltd, Fortek Thailand Co. Ltd, dan World Petroleum Energy Ltd.

Johan menjelaskan, dalam kasus Simon, Widodo memang belum diperiksa karena penyidik menilai dakwaan atas Simon bisa dilakukan tanpa keterangan Widodo. Saat ini masih ada dua tersangka--dalam kasus yang sama--yang masih dalam proses penyidikan. Keduanya adalah Rudi Rubiandini dan pelatih golf Rudi, Deviardi.

"Masih ada dua tersangka yang dalam proses penyidikan. Apakah Widodo akan dipanggil atau tidak, kita lihat," Johan menambahkan.

Dalam dakwaan Simon, Widodo bertemu dengan Rudi Rubiandini untuk mengatur lelang kondensat maupun minyak mentah bagian negara yang diselenggarakan oleh SKK Migas.

Dalam mengatur tender minyak dan kondensat, Widodo menjanjikan uang senilai US$ 200.000 dan US$ 900.000 untuk Rudi.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE




Berita Terkini
Keluarga Korban Ingin Perkara Brimob Koboi Dikawal

Tak Dapat Salinan Vonis, Dua Warga Ngamuk

Polisi Masih Sembunyikan Perusak Rumah Adiguna

Keterangan Dokter Kasus Anak Jenderal Dicurigai

Jaguar Terlantar, Diderek Polres Tangerang

Meski Gagal Dewasa, Anak Jenderal Tak Kebal Hukum

Facebook Akan Tambahkan Fitur Penilaian Laman

Bali Media Forum, Media Jauhi Penyebaran Kebencian




Terpopuler

Ini Daftar Para Penerima Dana Haram Hambalang
Curhat Adik Atut: Kenapa Tempo Marah Sekali?

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

14 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

17 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

20 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

23 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya