Yogya Waspadai Penyebaran Leptospirosis

Reporter

Rabu, 6 November 2013 04:00 WIB

Perumahan warga bantaran Sungai Code terlihat dari jembatan Gondolayu Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta--Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat, perkembangan penyakit akibat kencing atau kotoran tikus Leptospirosis kian banyak menyerang warga khusunya yang berada di pinggiran sungai.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Citraningsih kepada Tempo menuturkan, sejak Januari hingga Oktober 2013 ini sedikitnya sudah ada 24 kasus yang muncul di wilayah Kota Yogyakarta.

"Khususnya menyerang pada warga yang tinggal di bantaran sungai, seperti Code dan Winongo," kata Citra Senin 4 November 2013. Meski tak sampai menyebabkan yang bersangkutan meninggal dunia, namun pemerintah kota kini tengah menaruh perhatian besar pada perkembangan kasus itu lantaran angkanya dari tahun ke tahun selalu tinggi, di atas 20 kasus.

"Dugaan terbesar kami masih adanya perilaku buang hajat dengan memanfaatkan air sungai. Karena penularan bisa melalui medium air yang kotor," kata dia. Namun lanjut Citra pihaknya sampai sekarang masih masih belum menemukan pasti factor utama penyebab tingginya sebaran leptospirosis di bantaran ini. "Kami masih cek sample sample air warga di bantaran sungai memasuki penghujan ini, juga tempat buang air besarnya," kata dia.

Selain Leptospirosis, perkembngan penyakit Demam Berdarah Dengue pun sepnjang 2013 hingg Oktober lalu juga mengkhawatirkan. Dari jumlah kasus yang encuat mencapai 875 kejadian, 4 suspect diantaranya meninggal dunia. "Demam Berdarah ini juga mengkhawatirkan, karena masih memakan korban jiwa dan lebih tinggi dari tahun sebelumnya yakni 382 kasus dengan korban meninggal 2 orang," kata dia.

Citra menuturkan, dari pemantauan kondisi lingkungan par suspect yang meninggal itu lagi lagi berasal dari kawasan perkampungan yang relative kumuh dan dekat bantaran sungai. Seperti Kelurahan Kricak (Tegalrejo), Bener, Sosromenduran, dan Giwangan

"Satu satunya cara menekan dalam periode jangka pendek ini adalah memebrantas hewan pembawa penyait itu seperti tikus, kecoa, dan nyamuk," kata dia.

Meski terjadi peningkatn jumlah kasus baik DBD maupun Lepstopirosis, namun pemerintah Kota Yogyakarta belum menetapkan kejadian itu sebagai kejadian luar biasa (KLB). "Jika dalam periode sama terjadi peningkatn drastic, baru kami umumkan KLB. Ini masih sektoral dan waktu yang tak sama," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita populer:

Jakarta Macet, SBY Lempar Tanggung Jawab ke Jokowi

Anak Jenderal Penabrak 10 Siswa SMA Masih Saksi

Terbukti Terima Suap, Fathanah Minta Gaji Negara

SBY Protes Dituding sebagai Penyebab Kemacetan

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

35 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Waspada Penyakit Leptospirosis di Musim Banjir, Berikut Gejalanya

21 Februari 2024

Waspada Penyakit Leptospirosis di Musim Banjir, Berikut Gejalanya

Penyakit leptospirosis rawan mucul di tengah musim hujan dan banjir. Bisa memicu kematian bila tidak diatasi dengan benar.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Anak Terhindar dari Leptospirosis di Musim Hujan

11 Februari 2024

Saran Pakar agar Anak Terhindar dari Leptospirosis di Musim Hujan

Pakar kesehatan anak mengatakan leptospirosis termasuk penyakit yang dapat menyerang anak saat musim hujan, jagalah kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Sedang Tinggi, Pakar Ingatkan 6 Penyakit Ini

8 Februari 2024

Curah Hujan Sedang Tinggi, Pakar Ingatkan 6 Penyakit Ini

Waspadai enam penyakit berikut yang rentan menyerang saat curah hujan tinggi. Simak penjelasan pakar berikut.

Baca Selengkapnya