Ketua DPR Prihatin Lembaganya Masuk Survei Terkorup
Reporter
Editor
Jumat, 10 Desember 2004 00:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Gara-gara peninggalan dinasti lama, yang ketuanya pernah diduga korupsi Rp 40 miliar, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam survei Transparency International Indonesia tergolong yang paling korup. Selain kena getahnya, seharusnya anggota DPR yang sekarang duduk di Senayan bisa mengkoreksi diri dan sadar, bahwa tugasnya sebagai wakil rakyat disoritu banyak pihak. Ketua DPR Agung Laksono berharap anggota DPR periode 2004-2009 lebih mengedepankan disiplin anggota dalam menjalankan tugasnya. "Itu penting mengingat sorotan dan harapan publik terhadap lembaga DPR begitu tinggi,"kata Agung. Salah satunya, hasil pandangan publik yang menempatkan posisi DPR dan partai politik sebagai lembaga terkorup seperti diberitakan media massa. Agung merasa prihatin atas hasil survei Transparency International Indonesia yang menempatkan lembaga Dewan sebagai lembaga terkorup. "Saya belum yakin 100% dan atas survei itu dan saya tidak kompeten untuk melakukan analisa,"katanya. Agung juga mempertanyakan sampai mana evaluasi dan riset sehingga mencap DPR sebagai lembaga terkorup. Ia berjanji lebih meningkatkan citra positif lembaga Dewan guna menepis anggapan tersebut. Karenanya soal penegakan disiplin ini menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan citra dan lembaga Dewan. Selaku ketua DPR, Agung akan melakukan berbagai langkah untuk menciptakan citra baik lembaga Dewan. Misalnya dengan cara membentuk Badan Kehormatan sebagai salah satu alat kelengkapan Dewan yang sejajar dengan alat kelengkapan lainnya.Persoalan disiplin anggota, pelanggaran etik hingga isu suap dan korupsi mengyangkut anggota Dewan nantinya bisa dilaporkan ke lembaga ini. Terlebih soal suap, menurut Agung, merupakan hal penting yang harus dihindari secara serius oleh anggota Dewan. Agung berharap anggota DPR sekarang membuktikan dengan tindakan, bukan wakil rakyat yang korup.Ecep S Yasa