TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Surakarta mencanangkan menjadi kota layak anak pada 2015. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Surakarta, Anung Indro Susanto, mengatakan salah satu indikator layak anak berarti tidak ada lagi anak jalanan pada 2015.
"Kami menargetkan Surakarta bebas anak jalanan pada 2015 seiring kota layak anak," katanya kepada wartawan di sela deklarasi kelurahan layak anak di Taman Cerdas, Kelurahan Gandekan, Jebres, Surakarta, Ahad, 27 Oktober 2013.
Dia mengakui masih cukup banyak anak-anak berkeliaran di jalanan protokol. Namun perlu pendataan lebih lanjut untuk memastikan apakah anak jalanan tersebut benar-benar warga Surakarta atau dari luar daerah.
"Kalau memang warga Surakarta, akan kami bina," ujarnya. Misalnya, mereka yang putus sekolah akan dikembalikan ke sekolah dan dibiayai dari program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta. Dia menilai cara paling ampuh mengatasi anak jalanan adalah mengembalikannya ke sekolah.
Sedangkan jika anak jalanan tersebut berada di jalanan karena faktor ekonomi, dia mengatakan akan menggandeng instansi terkait untuk menyelesaikan masalah. Misalnya, mengajak dinas sosial untuk fasilitasi pelatihan atau keterampilan. Bisa juga bekerja sama dengan dinas koperasi dan usaha kecil menengah.
"Kami berharap anak jalanan mau lapor ke kelurahan sesuai domisili. Tentunya mereka tidak ingin selamanya ada di jalanan," katanya.
Jika anak jalanan berasal dari daerah lain, dia akan berkoordinasi dengan daerah asal untuk memulangkannya.
Salah satu cara mempercepat mengatasi masalah anak jalanan yaitu membuat setiap kelurahan di Surakarta layak anak. Dengan demikian, anak-anak akan mendapat pemenuhan kebutuhan dasar di bidang kesehatan, pendidikan, dan partisipasi. "Sehingga anak-anak tidak perlu memikirkan kebutuhan dasarnya," ucapnya.
Saat ini sudah ada dua kelurahan layak anak, yaitu di Gandekan, Jebres, dan Banjarsari. Dia menargetkan tahun ini setidaknya di tiap kecamatan ada satu kelurahan layak anak.
Ketua Kelompok Kerja Kelurahan Layak Anak Gandekan, Budi Baskoro, mengaku berani mendeklarasikan kelurahan layak anak karena secara intens melakukan sosialisasi dan kegiatan untuk anak-anak. "Misalnya jambore anak, penyuluhan narkoba, sosialisasi kesehatan, dan forum untuk partisipasi anak-anak," katanya. Di Gandekan, ada sekitar 1.000 anak sejak tingkat pendidikan anak usia dini hingga di bawah usia 18 tahun.
Pasca-deklarasi, dia akan mendata siswa putus sekolah dan diupayakan mendapat bantuan pendidikan. Begitu juga yang belum mendapat pelayanan kesehatan dasar akan dimasukkan program kesehatan masyarakat Surakarta.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Sudah Sisir Blok G Pasar Tanah Abang, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Premannya Mana, Enggak Ada
10 Juli 2023
Setelah diusut, tidak ada lagi preman maupun pengguna narkoba di lantai 2 dan 3 Blok G Pasar Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaBanyak Anak Jalanan dan Manusia Gerobak, Wali Kota Tangsel: Penghasilan Lebih Besar daripada di Tangerang
17 April 2023
Pemkot Tangsel telah melakukan beberapa kajian atas fenomena anak jalanan (anjal) dan manusia gerobak tersebut.
Baca SelengkapnyaWali Kota Tangsel Instruksikan Jajarannya Tertibkan PMKS yang Menjamur Jelang Lebaran 2023
15 April 2023
Anak jalanan, pengemis, dan PMKS lainnya yang menjamur di Tangerang Selatan menjelang Lebaran 2023 akan ditertibkan.
Baca SelengkapnyaPeringati Hari Ibu, BRI Berbagi di Sekolah Anak Jalanan
23 Desember 2022
BRI Peduli memberikan bantuan perlengkapan sekolah.
Baca SelengkapnyaPenelitian UI Sebut 25 Persen Pendapatan Anak Jalanan Jakarta Buat Beli Rokok, Ironi
15 September 2022
Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia membeberkan 25 persen dari total pendapatan harian yang diperoleh anak jalanan untuk beli rokok.
Baca SelengkapnyaKisah Sanggar Senja Mengangkat Anak Jalanan Lewat Pendidikan
6 Desember 2021
Pendiri Sanggar Senja Cibinong, Adi Supriyadi, harus jatuh bangun membantu anak jalanan agar bisa mengakses pendidikan formal.
Baca SelengkapnyaMenteri Bintang Puspayoga: Pemda Harus Perhatikan Bayi dan Manusia Silver
13 Oktober 2021
Bintang mengatakan fenomena anak jalanan dan manusia silver, dewasa maupun anak-anak yang saat ini meningkat disebabkan kemiskinan dan putus sekolah.
Baca SelengkapnyaKontroversi Mike Tyson: Anak Jalanan, Tinju Dunia, Main Film
26 Februari 2021
Perjalanan juara dunia Mike Tyson penuh kotroversi, sejak anak-anak terlibat kriminalitas, menjadi petinju dan sempat berperan di beberapa film.
Baca SelengkapnyaBerbagi Ilmu Fotografi dengan Anak Jalanan, Intip Gaya Komunitas Taman Potret
12 Agustus 2020
Tidak hanya senang dengan kegiatan fotografi, Komunitas Taman Potret juga bertujuan mengembangkan daya kreatif anak jalanan.
Baca SelengkapnyaKPAI Usul Tim soal Kasus Predator Anak Jalanan
11 Juli 2020
KPAI) menilai perlu pembentukan tim terpadu percepatan perlindungan korban anak dalam kasus dugaan kejahatan pedofilia oleh Francois Abello Camille.
Baca Selengkapnya