Mau Untung Besar dari Sengon, Ini Rumus Jokowi

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 26 Oktober 2013 20:09 WIB

Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memaparkan hasil hitungan sederhananya tentang keuntungan menanam kayu sengon. Dia menjelaskan perhitungannya itu ketika menjadi pembicara dalam Seminar Dialog Tokoh "Hutan untuk Kemakmuran rakyat" di Balairung Gedung Pusat UGM pada Sabtu, 26 Oktober 2013. "Semalam saya coba hitung-hitung, saya kaget untungnya ternyata besar," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan seharusnya semua kepala pemerintahan daerah diperintah agar mendorong warganya ramai-ramai memanfaatkan lahan kosong dengan menanam pohon sengon atau jati. Penanamannya secara massal di banyak lahan tidak produktif bisa menghasilkan pemasukan lebih dari cukup bagi warga.

"Saya yakin kalau semua bupati dan wali kota serius meminta warganya menanam sengon atau jati secara massal, banyak warga sejahtera dan hutan Indonesia tidak akan terus diganggu oleh kepentingan industri," ujar alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 itu.

Dia menambahkan hasil program tanam sengon dan jati secara massal juga bisa menghasilkan keuntungan semakin besar bagi masyarakat apabila dibarengi dengan mentransfer metode penanaman terbaik yang sudah banyak diteliti oleh akademisi. Jokowi mengatakan selama ini serapan pasar terhadap kayu sengon terus membesar, persedian bibit juga ada, sementara pasokan bahan kayu kurang. "Lalu, menunggu apalagi. Alumni fakultas kehutanan pasti tidak risau setelah lulus kalau mau praktikkan ini," kata pengusaha mebel yang terjun ke dunia politik sejak delapan tahun lalu ini.

Perhitungan Jokowi menarik. Dia menyimpulkan dalam jangka waktu lima tahun, penanaman pohon Sengon di lahan seluas satu hektar bisa menghasilkan keuntungan Rp867 juta. "Artinya satu tahun, ada untung Rp173 juta atau per bulan Rp14 juta," kata Jokowi.

Dia menjelaskan keuntungan tadi, dihitung dengan asumsi lahan milik warga sendiri. "Kalau tidak punya lahan sewa saja. Untungnya masih besar," Jokowi.

Menurut dia dalam satu hektar lahan idealnya ditanami 2500 pohon sengon atau artinya satu tanaman memerlukan areal penanaman seluas 2x2 meter persegi. Jokowi menghitung total kebutuhan biaya investasi selama lima tahun untuk pembelian bibit, perawatan enam bulan sekali, penyulaman hingga tenaga kerja, hanya memerlukan dana Rp32.200.000. "Di banyak lokasi masyarakat malah menanam sengon dengan jumlah tanaman lebih banyak dalam satu hektar lahan," ujar dia.

Hitungannya memperkirakan setiap satu pohon sengon menghasilkan kayu sebanyak 0,8 meter kubik yang kini bisa dibeli pasar dengan harga Rp 450.000. Apabila ada 2.500 pohon, maka omzet lahan tanaman sengon seluas satu hektar, yang bisa dipanen setelah lima tahun, mencapai Rp900 juta.

Dikurangi biaya investasi Rp 32 juta, ketemu untung senilai Rp 867 juta. "Ini hitungan saya, kalau salah silahkan dikoreksi. Tapi, yang jelas bisa menambah pemasukan warga," kata dia.

Jokowi juga menunjukkan bukti gambar di sejumlah lokasi penanaman pohon sengon yang bisa tumpang sari dengan tanaman kacang-kacangan atau sayuran. "Apalagi, sekarang ada jenis pohon jati yang bisa panen dalam lima tahun," kata dia.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, yang berbicara di seminar itu bareng Jokowi, membenarkan kegiatan menciptakan hutan tanam layak menjadi program strategis pemerintah. Menurut dia perspektif hutan produksi harus berubah, yakni tidak lagi menebang hutan jadi. "Tapi menanam pohon dulu, baru tebang," kata dia.

Di akhir seminar, Zulkifli meneken deklarasi gerakan massal penanaman pohon jati yang digagas oleh Fakultas Kehutanan UGM. Gerakan ini bertujuan memperkenalkan hasil riset tim fakultas itu yang menemukan pohon jati varian baru.

Varian ini memiliki masa tanam singkat sehingga bisa dipanen dalam jangka waktu lima tahun saja. "Indonesia pasti kaya kalau bisa mengolah hutan dengan benar," kata Zulkifli seusai deklarasi itu.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

9 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

19 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

21 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya