Pola Penularan HIV/AIDS di Yogya Berubah

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 24 Oktober 2013 19:07 WIB

REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Yogyakarta - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Yogyakarta menyiapkan strategi baru dengan melibatkan masyarakat untuk mengatasi peningkatan kasus HIV/AIDS di Kota Yogyakarta akibat perubahan penyebarannya.

Sebelumnya, penyebaran penyakit ini didominasi lewat jarum suntik narkotik dan obat terlarang. “Setelah 2008, penularannya didominasi hubungan seksual, dan langsung melonjak drastis penderitanya setahun kemudian,” kata pengelola program KPA Yogyakarta, Ghanis Kristia, Kamis, 24 Oktober 2013.

Data KPA mencatat, tahun 2009 merupakan puncak peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Yogyakarta. “Dalam setahun ada 137 kasus baru,“ kata dia. Padahal rata-rata per tahun di bawah angka 50 kasus. Peningkatan itu terus terjadi hingga tahun ini meski tak terlalu signifikan dibanding periode 2008-2009. Saat ini total 618 kasus. Rata-rata kenaikan per tahun sekitar 10-15 persen.

Melihat kondisi itu, KPA Yogyakarta mulai melakukan cara lain dalam menekan jumlah kasus. Tak sekadar melakukan pendekatan dari atas ke bawah dengan program sosialisasi atau pendataan. “Mulai tahun ini, kami libatkan masyarakat sebagai pengawas, pelayan, dan pelapor untuk menekan kasus itu,” ujar Ghanis. Hal itu ditindaklanjuti dengan melantik 14 kelompok masyarakat yang disebar di 14 kelurahan di Kota Yogyakarta kemarin.

Kelompok itu sebelumnya dilatih oleh KPA untuk mengenali gejala warga sekitarnya yang berpotensi terkena kasus. “Misalnya, untuk istri akan dilakukan pendekatan agar berhati-hati dalam berhubungan seksual jika suaminya orang yang rawan terkena karena perilaku tak sehat,“ kata dia.

Selain itu, kelompok masyarakat ini juga bertugas membujuk warga yang sebenarnya telah terkena kasus tapi nekat tak menjalani pengobatan dan tetap berperilaku yang membahayakan orang lain. “Membujuk orang-orang yang terkena kasus ini sangat sulit, butuh orang yang dekat dengan dia,” kata dia.

Adapun Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meminta pekerja yang berisiko tertular HIV/AIDS rutin mengecek kesehatan. Mereka antara lain pemandu lagu di karaoke yang mulai menjamur di Cilacap. “Saat ini sudah ada sekitar empat tempat karaoke yang melakukan pengecekan secara rutin ke dokter,” ujar Sekretaris KPA, Sarjono.

PRIBADI WICAKSONO | ARIS ANDRIANTO

Topik Terhangat:
Sultan Mantu|Misteri Bunda Putri |Gatot Tersangka| Suap Akil Mochtar |Dinasti Banten

Berita Terpopuler:

Miing Bagito: Jalan Banten Rusak oleh Lamborghini
Kantor Diubek-ubek KPK, Anak Buah Airin Bungkam
Miing: Airin Pernah Audisi Figuran Bagito Show
Inilah Kantor Wawan sebagai Wali Kota Malam
Bunda Putri Sering Mengaku Alumnus Minyak ITB 75

Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

51 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya