Ada Densus Antikorupsi, KPK Tak Merasa Terancam  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 21 Oktober 2013 17:22 WIB

Inspektur Jendral Djoko Susilo mendatangi gedung KPK, Jakarta Selatan, (03/12). Djoko Susilo kembali menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM Korlantas senilai 196 Miliar. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan lembaganya tak khawatir dengan pembentukan Detasemen Khusus Antikorupsi oleh Markas Besar Kepolisian. Menurut dia, Densus bukanlah ancaman bagi KPK. "Itu bukan pelemahan KPK," kata Johan melalui pesan pendek, Senin, 21 Oktober 2013.

Menurut Johan, Densus justru bisa membuat banyak kasus korupsi diungkap dan diusut. Apalagi, kata dia, KPK tak mungkin menangani semua kasus korupsi karena keterbatasan sumber daya manusia.

Hanya, kata Johan, agar tak saling sikut, Densus Antikorupsi nantinya bisa melakukan sinergi dengan antar-lembaga antirasuah yang ada. "Ke depan, yang lebih penting adalah sinergi yang saling menguatkan antar-lembaga penegak hukum seperti KPK, Polri, dan Kejaksaan," kata dia.

Markas Besar Kepolisian sudah membentuk tim khusus untuk membahas usulan pembentukan Detasemen Khusus Antikorupsi. Kepolisian akan merumuskan bentuk dan struktur koordinasi detasemen tersebut. "Sudah dibentuk tim dari staf Mabes untuk membahas," kata Kepala Badan Pemelihara Keamanan Mabes Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Senin, 21 Oktober 2013.

Salah satu tugas tim itu adalah membahas pentingnya keberadaan detasemen itu di tubuh polisi. Badrodin belum bisa memastikan di unit mana datasemen khusus itu akan dibentuk, apakah di bawah Badan Reserse Kriminal atau di bawah Badan Pemelihara Keamanan. "Bisa saja seperti itu, tapi yang jelas di bawah Kapolri," ujarnya.

Rencana Pembentukan Densus Antikorupsi ini pertama kali diusulkan oleh Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat kepada calon Kapolri Komisaris Jenderal Sutarman saat uji kelayakan dan kepatutan Kamis pekan lalu. Densus baru itu diharapkan bisa meningkatkan peran polisi untuk pemberantasan korupsi di Indonesia.

MUHAMAD RIZKI | ANANDA BADUDU

Berita Terpopuler
Ical Anggap Dinasti Atut Baik dan Untungkan Partai
Banyak Kebakaran, Jokowi: Memang yang Bakar Saya?
Kamar Digeledah, Gayus: Bongkar Saja Pak!
Airin Menyewa Hotel Selama di Harvard
Ani Yudhoyono Abadikan Momen Pesta Azima Rajasa

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

42 menit lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

9 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

9 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

12 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

12 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

13 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

14 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

21 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

22 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

23 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya