Putri Sultan Lakukan Prosesi Siraman

Reporter

Editor

Fanny Febiana

Senin, 21 Oktober 2013 12:31 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X menunjuk ke lampu sebagai patokan tempat pertemuan mempelai saat melakukan gladi bersih Upacara Panggih dan Pondongan Pernikahan Agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro di Bangsal Kencana, Keraton Yogyakarta, (19/10). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mengguyur putri keempatnya, GKR Hayu, dengan air kembang setaman di bangsal Sekar Kedhaton, Senin, 21 Oktober. Prosesi yang dijalani itu merupakan prosesi siraman yang dilakukan seusai pengantin menjalani nyantri.

Air siraman berasal dari tujuh mata air dari Sekar Kedhaton yang ditampung dalam klenting dari tanah liat. Sedangkan macam-macam bunga di dalamnya, antara lain, berupa mawar, melati, juga kantil. "Bunga melati harus ada dalam rangkaian pernikahan di Jawa. Kalau enggak ada melati, keanggunan pengantin seolah tak tampak," kata budayawan Yogyakarta, Wigung Wratsangka, di Yogyakarta, Senin, 21 Oktober 2013.

Berdasarkan pantauan Tempo dari media center di bangsal Kepatihan, Hayu duduk di dalam tenda terbuka warna putih atau krobongan siraman. Dia mengenakan busana kemben warna putih yang ditutup dengan rangkaian melati pada bagian dada dan mengenakan bandana rambut dari rangkaian melati pula dengan motif kawung.

Prosesi siraman untuk Hayu dilakukan oleh lima orang perempuan secara bergantian. Hemas mengawali siraman dengan mengguyurkan air berisi aneka macam kembang, mulai dari ubun-ubun kepala Hayu hingga ke seluruh tubuh. Hayu juga menerima kucuran air dari Hemas yang dituangkan dengan gayung dari tembaga untuk membasuh muka dan kedua telinga.

Selanjutnya yang mengguyur tubuh Hayu dengan air kembang setaman adalah Bendara Raden Ayu Murdo Kusumo (kakak Sultan), BRM Purboyo (adik HB IX), Mooryati Sudibyo, dan GKR Pembayun (putri sulung Sultan). Kemudian Nyai Dipodiningrat selaku penghulu mengucurkan air dari klenting untuk Hayu berwudu. Ritual terakhir dalam siraman adalah membanting klenting ke lantai hingga pecah atau mecah pamor oleh Hemas. "Wis pecah pamore (sudah pecah pamornya)," kata Hemas setelah membanting klenting.

Makna mecah pamor adalah penanda calon pengantin melepas masa remaja menuju masa dewasa. Usai siraman, Hayu menjalani prosesi merias manten yang dilakukan perias Tinuk Rifki. Sebelumnya, Hayu melakukan ritual ngratus rikma atau mengeringkan rambut dengan dupa wangi-wangian. Usai siraman calon pengantin perempuan, baru kemudian siraman calon pengantin laki-laki, Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro, dilakukan di bangsal Kasatriyan.

PITO AGUSTIN RUDIANA


Berita terkait:
Sultan Merasa Plong Semua Anak Sudah Menikah
Ini Ritual Lengkap Panggih Pengantin
Putri Sultan Yogya Pernah Tolak Lamaran Notonegoro
Sultan Mantu, Tamu Dijamu Kambing Guling dan Gudeg
Wartawan Berbaju Keraton Demi Liput Puteri Sultan

Berita terkait

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

12 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

27 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

35 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

19 Maret 2024

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

14 Maret 2024

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

12 Maret 2024

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya