Begini Urutan Kirab Pernikahan Putri Sultan Yogya
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 19 Oktober 2013 05:24 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 12 kereta keraton akan dikirab dalam perhelatan dhaup ageng atau pernikahan putri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro. Kirab kereta tersebut melibatkan pasangan pengantin sekaligus Sultan dan permaisurinya, GKR Hemas pada 23 Oktober. Kirab kereta dilangsungkan guna mengantarkan pasangan pengantin dari keraton menuju bangsal kepatihan untuk menjalani resepsi.
"Kirab itu peninggalan HB VII. Kalau dulu, pengantin perempuan ditandu dan pengantin laki-laki naik kuda. Sekarang naik kereta," kata GKR Hemas di Keraton Kilen Yogyakarta, Jumat, 18 Oktober 2013.
Kirab dengan menggunakan kereta keraton dinilai lebih efektif. Sebanyak 12 kereta tersebut ditarik oleh 68 ekor kuda. Kerabat keraton, Kanjeng Raden Tumenggung Yudohadiningrat menjelaskan, kereta yang ditumpangi pengantin keluar dari Keraton Keben dengan menggunakan kereta Kyai Jongwiyat. Kereta itu memang dipergunakan untuk pengantin.
Kereta tersebut diikuti kereta Kyai Notopuro yang mengangkut utusan Sultan, kemudian kereta Kyai Ambarukmo, Kyai Notobiru, dan Kyai Permili. Kereta Kyai Permili adalah kereta yang mengangkut para penari Bedaya Mataram. Sedangkan 12 penari Lawung menunggang kuda. Mereka dikawal bergada prajurit Prawirotomo dan Patang Puluhan. Tiap-tiap bergada terdiri dari 60 orang.
"Iring-iringan kereta itu melalui sisi barat alun-alun utara menuju Jalan Trikora dan melawan arus menuju ke kawasan Malioboro," kata Yudohadiningrat.
Setelah sampai di depan Museum Sonobudoyo di utara alun-alun, baru kemudian kereta yang ditumpangi Sultan dan Hemas keluar dari pagelaran keraton. Sultan mengendarai kereta Kyai Winomoputro. Kemudian diikuti kereta Kyai Landrofer Wisman, Kyai Landrofer Suroboyo, Kyai Landrofer Ijem, Kyai Mandrasuwala yang ditumpangi Adipati Puro Paku Alam Sri Paduka Paku Alam IX, serta Kyai Pus Gading dan Kyai Puspoko Manik yang dikendarai kerabat Paku Alaman.
Iring-iringan kereta Sultan dikawal empat bergada prajurit, yaitu bergada prajurit Wirabraja, Daeng, Ketanggung, dan Mantrijeron. Total prajurit yang mengawal berjumlah 360 orang.
"Untuk pengawalan di lokasi yang dilalui kereta dilakukan polisi dan relawan keraton. Mereka pasang pagar betis," kata Yudohadiningrat.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Terpopuler
Bahas Dinasti Atut, Mengapa ICW Tak Hadir di TVOne
Karni Ilyas: Jawara Boleh Hadir, Tapi Jadi Tamu
Siswa SMA Membuat Alat Pendeteksi Banjir
Dituding SBY Bohong, Luthfi Hasan Cuma Senyum
Andi Mallarangeng Ditahan KPK
Sultan Bakal Gunakan BMW X5 untuk Blusukan