Ketika Tempo 'Disuguhi' 10 PSK Sekaligus  

Reporter

Minggu, 13 Oktober 2013 06:06 WIB

Ornamen dan dekorasi bertuliskan Dollywood terpasang pada tembok sebuah wisma yang masih tutup di kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya, Rabu (18/9). TEMPO/Fully Syafi

Dari 10 PSK yang "disuguhkan" kepada Tempo, mayoritas berusia di bawah 30 tahun. Hanya 1 PSK yang berusia 37 tahun. Para pekerja seks itu berasal dari berbagai daerah. Sebanyak 5 PSK asal Indramayu, 2 PSK asal Bandung, 2 PSK asal Malang, dan 1 PSK asal Samarinda.

Melihat Tempo, sebagian PSK tersimpul malu, tapi ada juga yang langsung bersuara lantang menjelaskan kehidupan di lokalisasi. PSK yang sedikit vokal ini adalah Yuli, 37, asal Kabupaten Malang. Merasa paling senior dari sisi usia, Yuli mendapat julukan "bunda" di wisma tersebut. "Saya berada di sini karena enggak ada kerjaan lain. Saya dulu pedagang hasil bumi di kampung halaman," kata Yuli.

Selain sebagai tulang punggung keluarga, PSK di wisma tersebut umumnya berpendidikan lulusan sekolah dasar atau minimal pernah mengenyam SD. Yuni mengatakan, menjadi PSK adalah pekerjaan paling berat kendati mudah mendulang rupiah. Berat, karena menyangkut mental dan moral. Ia cemas bila profesinya diketahui oleh tetangga desa atau keluarganya sendiri.

Pekerjaan PSK tidak butuh keahlian khusus. Cukup siap mental dan siap melayani tamu sebaik-baiknya. PSK lainnya, Yanti, menuturkan profesinya tidak menawarkan kenikmatan seks sama sekali. Ia setiap hari harus melayani 4-5 tamu pria hidung belang. Dalam pikiran Yanti kala bersetubuh, yang menggelanyut dalam otaknya hanya duit dan duit. Ia sama sekali tidak merasakan kenikmatan orgasme, meski tamunya memiliki fisik sempurna.

Disinggung rencana Pemkot Surabaya bakal menggusur semua lokalisasi di Surabaya, mereka keberatan. Alasanya, mereka tidak memiliki keahlian dan modal usaha. Uang kompensasi Rp 5 juta dinilai tidak cukup untuk membuka usaha. Yuli mengaku Pemkot Surabaya pernah memberikan pelatihan menjahit dan merias, namun hingga kini tak ada kemajuan. Para PSK masih nyaman dengan profesinya.

Sementara ini, 10 PSK di Wisma Putri Kuning 2 mengaku masih nyaman dengan profesinya. Hanya bermodal tubuh, pundi-pundi rupiah direguk. "Mereka itu kalau diberi uang, malah kabur dan pindah tempat mangkal. Soal modal ini harus menyesuakan kebutuhan PSK. Dia mau jadi apa dan butuh berapa duit," kata Suheri. Selengkapnya, baca Edisi Khusus Dolly.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Mantan Muncikari Naik Haji
PSK di Dolly Mengaku Tidak Suka Pria Perkasa
Semalam, Satu PSK Dolly Layani 10 Tamu
Prostitusi di Dolly, Siapa Yang Diuntungkan?

Berita terkait

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

19 Maret 2024

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

19 Maret 2024

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.

Baca Selengkapnya

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini

Baca Selengkapnya

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam

Baca Selengkapnya

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.

Baca Selengkapnya