Tulis `Jogja Ora Didol`, Seniman Mural Dipidana  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 10 Oktober 2013 11:18 WIB

Warga melintas di depan mural bertuliskan "pilih yang jujur" di kawasan Halimun, Jakarta, Minggu (1/7). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ironis, Yogyakarta yang dikenal dengan Kota Seniman justru mengadili senimannya. Hanya karena menebalkan mural di dinding rumah kosong di pinggir jalan, Muhammad Arif Buwono, 17 tahun, ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta, Senin malam, 7 Oktober 2013.

Alasan petugas menangkap dan memproses secara hukum karena dianggap melakukan aksi corat-coret tembok. Arif kini harus duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Yogyakarta. "Saya di atas tangga, diancam, isoh midhuk, ra? Yen ra isoh, tak tembak ndhasmu! (bisa turun, enggak? kalau enggak bisa, saya tembak kepalamu!)," kata Arif menirukan ancaman petugas, Kamis, 10 Oktober 2013.

Saat ditangkap, Arif dan dua teman seniman mural di Pojok Beteng Wetan, Jalan Brigjen Katamso, sedang menebalkan tulisan 'JOGJA ORA DIDOL' yang artinya Jogja tidak dijual. Sekitar pukul 23.15 WIB, ada razia dari Satuan Polisi Pamong Praja dan ia ditangkap serta di bawa ke posko di Balai Kota Yogyakarta. Ia diinterogasi hingga keesokan harinya sekitar pukul 15.15 WIB.

Ia didakwa karena melanggar Pasal 1 ayat (1) angka 2 Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketentuan Pidana, juncto Pasal 16 huruf C Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Kebersihan. Bahkan, saat penangkapan, petugas mengancam akan menembak. Lalu Arif dimasukkan ke dalam mobil petugas dan dibawa ke pos kantor Satuan Polisi Pamong Praja.

Di Pengadilan Negeri Yogyakarta, para seniman datang untuk menyaksikan jalannya sidang. Jadwal pemanggilan sidang pukul 08.30 WIB, namun hingga pukul 11.00 sidang belum dimulai.

Ketua DPRD Kota Yogyakarta Henry Kuncoroyekti, yang ikut datang di Pengadilan Negeri di Jalan Kapas Yogyakarta, menyatakan petugas tidak bisa membedakan pelanggaran. Bahkan, banyak reklame dan baliho tidak berizin justru dibiarkan. "Pemerintah Yogyakarta berbanding terbalik dengan budaya kota yang memang banyak seniman," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita populer
Inilah Sebagian Gurita Bisnis Adik Ratu Atut
Kecurangan Akil Mochtar di Pilkada Mulai Diungkap
Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
Adik Prabowo Tolak Rp 500 Miliar dari Jokowi

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Restorasi Istana Gyeongbokgung yang Dirusak Butuh Biaya Hampir Rp 56 Juta Sehari

23 Desember 2023

Restorasi Istana Gyeongbokgung yang Dirusak Butuh Biaya Hampir Rp 56 Juta Sehari

Istana Gyeongbokgung menjadi sasaran aksi vandalisme baru-baru ini. Pelakunya kemungkinan akan menghadapi tuntutan ganti rugi

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya