MK Buka Kotak Pos Pengaduan Etik Hakim  

Reporter

Rabu, 9 Oktober 2013 16:26 WIB

Hakim Ketua, Hamdan Zoelva. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva menyatakan lembaganya akan membuka alamat kotak pos, email, dan nomor pesan singkat untuk menerima laporan masyarakat mengenai dugaan pelanggaran etik hakim konstitusi. Sarana ini dirancang sebagai langkah MK untuk membuka diri terhadap pengawasan.

"Akan dikirim dan dibuka langsung oleh Majelis Pengawas Etik," kata Hamdan Zoelva saat ditemui di gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu, 9 Oktober 2013.

Majelis Pengawas Etik, menurut dia, adalah nama sebuah organ atau lembaga yang akan mengawasi para hakim konstitusi setiap hari dan terus-menerus. Organ ini berbeda dengan Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi yang dibentuk hanya saat ada dugaan pelanggaran etik oleh hakim konstitusi.

Majelis Pengawas ini akan menerima seluruh laporan dari masyarakat. Mereka kemudian akan menganalisis, mencari informasi, mengklarifikasi, dan membentuk Majelis Kehormatan jika menemukan adanya bukti pelanggaran etik oleh hakim konstitusi.

"Kami semua sudah setuju. Sekarang yang belum detail adalah siapa yang akan menjadi anggota dan mekanisme kerjanya. Kami sedang rumuskan," kata Hamdan.

Selama ini, nasib laporan masyarakat mengenai dugaan pelanggaran etik para hakim konstitusi memang tak jelas nasibnya. Salah satunya adalah tiga laporan yang pernah diterima Ketua Komisi Yudisial, Suparman Marzuki, mengenai dugaan pelanggaran etik mantan Ketua MK (nonaktif) Akil Mocthar dalam tiga sengketa pemilihan kepala daerah.

Saat itu, Suparman hanya meneruskan laporan tersebut kepada Ketua MK Mahfud Md. karena MK sebelumnya telah menggugurkan kewenangan KY mengawasi hakim konstitusi. Tiga laporan tersebut akhirnya ditutup karena Mahfud tak sanggup menghimpun bukti dan informasi.

"Saya memahami kesulitan Mahfud pada saat itu, memang tidak mudah. Memang harus ada lembaga sendiri yang memeriksa dan mengumpulkan informasi," kata Suparman.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita Terpopuler

Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
Mercedes Rp 2 Miliar Akil Diatasnamakan Sopirnya
Jadi Ketua MK, Akil Beli Mercy dan Toyota Crown
Adik Atut Pernah Diincar KPK pada 2007

Berita terkait

Putusan MKMK Dibacakan, Ini Kilas Balik Pemberhentian Tidak Hormat Ketua MK Akil Mochtar

8 November 2023

Putusan MKMK Dibacakan, Ini Kilas Balik Pemberhentian Tidak Hormat Ketua MK Akil Mochtar

Putusan ini merupakan titik akhir dari serangkaian investigasi yang dilakukan MKMK terhadap para hakim konstitusi yang diduga melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Keluar Penjara, Ratu Atut Chosiyah Kumpul Keluarga dan Ziarah ke Makam Orang Tua

6 September 2022

Keluar Penjara, Ratu Atut Chosiyah Kumpul Keluarga dan Ziarah ke Makam Orang Tua

Ratu Atut Chosiyah merupakan narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar

Baca Selengkapnya

Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Bebas Bersyarat

6 September 2022

Eks Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Bebas Bersyarat

Ratu Atut Chosiyah merupakan narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

Orang Dekat Akil Mochtar Divonis 4,5 Tahun Terkait Suap di MK

12 Maret 2020

Orang Dekat Akil Mochtar Divonis 4,5 Tahun Terkait Suap di MK

Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi memvonis orang dekat mantan Ketua MK Akil Mochtar, Muhtar Ependy, 4 tahun 6 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Aset Milik Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

5 Maret 2019

KPK Serahkan Aset Milik Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

KPK menyerahkan barang sitaan dari perkara Akil Mochtar ke KPKNL Pontianak

Baca Selengkapnya

Istri Akil Mochtar Mangkir dari Panggilan KPK

6 April 2018

Istri Akil Mochtar Mangkir dari Panggilan KPK

Istri Akil Mochtar diperiksa sebagai saksi untuk Muchtar Efendy, orang kepercayaan Akil yang ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Bupati Buton Samsu Umar Langsung Dinonaktifkan Setelah Dilantik  

24 Agustus 2017

Bupati Buton Samsu Umar Langsung Dinonaktifkan Setelah Dilantik  

KPK hanya memberi waktu Umar keluar dari tahanan selama dua jam.

Baca Selengkapnya

Jadi Terdakwa, Bupati Buton Samsu Umar Minta Izin Ikut Pelantikan

16 Agustus 2017

Jadi Terdakwa, Bupati Buton Samsu Umar Minta Izin Ikut Pelantikan

Bupati Buton terpilih Samsu Umar meminta izin untuk mengikuti pelantikan dirinya meski dia saat ini berstatus tahanan kasus korupsi suap Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

Bupati Buton Resmi Ditahan KPK  

26 Januari 2017

Bupati Buton Resmi Ditahan KPK  

Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam buntut perkara suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Bupati Buton di Bandara Soekarno-Hatta

25 Januari 2017

KPK Tangkap Bupati Buton di Bandara Soekarno-Hatta

KPK menangkap Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, terkait suap Rp 1 miliar kepada Akil Mochtar.

Baca Selengkapnya