Polisi: Muslim Radikal yang Dideportasi dari Dili

Reporter

Editor

Rabu, 1 Desember 2004 21:30 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang: Kapolres Belu, Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Ekotrio Budhiniar mengakui beberapa warga yang dideportasi dari Timor Leste, diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan separatis Aceh. ?Karena memiliki ciri khusus dan memperlihatkan perilaku aneh saat menjalani pemeriksaan di Pos Imigrasi Atambua,? katanya, Rabu (1/12) sore. Eko menjelaskan meski tidak mengakui sebagai anggota separatis, namun dari hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan, mereka tergolong penganut Islam radikal. Ada kemungkinan juga mereka terlibat dalam jaringan Islam fundamental dan pernah mengikuti latihan Pasukan Jihad di Bogor, Jawa Barat beberapa tahun lalu.Menurut Eko, sebagian besar warga yang dicurigai ini menunjukkan sikap yang lain layaknya umat Muslim di Indonesia. Motif pakaian yang digunakan yakni jubah putih panjang, laki-laki berjenggot panjang, saat melaksanakan sholat laki-laki berbaur dengan para wanita dan tidak diperbolehkan bergaul atau menikah dengan orang diluar komunitas mereka. ?Ciri-ciri ini hanya dimiliki oleh kelompok radikal beraliran keras yang berbasis di Bogor,? katanya.Kepolisian menduga sebagian dari mereka pernah tinggal di Ambon dan menjadi Pasukan Jihad saat konflik di Ambon meletus. ?Dua tahun lalu (2002) ada kelompok yang pernah mengibarkan bendera seperatis Aceh di Timor Leste. Kemungkinan besar yang melakukan adalah warga yang berasal dari Aceh tersebut,? katanya. Jems de Fortuna?Tempo

Berita terkait

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

21 Desember 2023

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

Venezuela dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan seiring menurunnya ketegangan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya

17 Oktober 2023

Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya

Hakim MK Guntur Hamzah berpendapat secara historis Indonesia pernah dipimpin warga negara berusia di bawah 40 tahun. Dia adalah Sutan Sjahrir.

Baca Selengkapnya

Pelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik

24 September 2023

Pelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik

Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara 18 tahun pada Manal al-Gafiri, perempuan pelajar SMA karena memberikan dukungan pada tahanan politik.

Baca Selengkapnya

Para Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara

17 September 2023

Para Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara

Perempuan terpidana mati Iran ini memprotes manajemen penjara dengan membakar pakaian mereka.

Baca Selengkapnya

Tidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan

15 Agustus 2023

Tidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan

Kesepakatan antara Iran dan AS membebaskan lima tahanan, tetapi tidak termasuk seorang penduduk tetap AS yang ditahan di Iran sejak 2016

Baca Selengkapnya

Sambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan

17 April 2023

Sambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan

Menurut kelompok aktivitas, sedikitnya 17.460 orang masih ditahan dan 3.240 telah dibunuh oleh junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Prihatin atas Pemenjaraan Uskup Nikaragua

12 Februari 2023

Paus Fransiskus Prihatin atas Pemenjaraan Uskup Nikaragua

Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinannya atas penahanan Uskup Nikaragua, Rolando Alvarez, yang dijatuhi hukuman lebih dari 26 tahun.

Baca Selengkapnya

Khamenei Turun Gunung, Iran Berikan Grasi Puluhan Ribu Tahanan

5 Februari 2023

Khamenei Turun Gunung, Iran Berikan Grasi Puluhan Ribu Tahanan

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan grasi kepada puluhan ribu tahanan.

Baca Selengkapnya

Jelang COP27, Pemenang Hadiah Nobel Tuntut Mesir Bebaskan Tahanan Politik

3 November 2022

Jelang COP27, Pemenang Hadiah Nobel Tuntut Mesir Bebaskan Tahanan Politik

15 pemenang Nobel mengirimkan surat ke PBB, Dewan Eropa, dan beberapa kepala negara seperti Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, supaya bersuara di COP27 membebaskan ribuan tahanan politik.

Baca Selengkapnya

Jejak Kamp Tahanan Politik di Indonesia

7 Oktober 2022

Jejak Kamp Tahanan Politik di Indonesia

Para tahanan politik peristiwa 1965 ini menjalani kerja paksa di Pulau Buru, Maluku, Plantungan di Jawa Tengah, hingga penjara Tangerang.

Baca Selengkapnya