Pria Papua Masuk Konsulat Australia Sulit Dilacak  

Reporter

Senin, 7 Oktober 2013 15:16 WIB

Ilustrasi bendera Australia. REUTERS/David Gray

TEMPO.CO, Denpasar - Kepolisian Daerah Bali masih kesulitan melacak keberadaan 3 pemuda Papua yang melakukan aksi loncat pagar ke Konsulat Australia di Bali. Sebab, mereka sudah meninggalkan konsulat dan pihak konsulat enggan memberikan keterangan detail.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Hariadi, polisi telah bertemu dengan pejabat konsulat. “Mereka membenarkan adanya kejadian itu, tapi tak bisa memberi keterangan lebih jauh,” ujarnya, Senin, 7 Oktober 2013. Pihak konsulat juga membenarkan bahwa ketiganya sudah tidak ada di kantor yang berada di kawasan Renon itu.

Sementara itu Kapolresta Denpasar AKBPJoko Hari Utomo menyatakan, mereka tidak dapat melakukan pemeriksaan di konsulat karena sudah wilayah yurisdiksi negara lain. “Kalau pihak konsulat tidak melaporkan, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya. Ia mengakui polisi sudah membaca masalah itu di berita yang ditulis media asing. Tapi, ia sulit mengkonfirmasikan ke konsulat.

Dari informasi di lapangan, tiga pemuda itu berasal dari organisasi Aliansi Mahasiswa Papua. Mereka memasuki kantor Konsulat Australia yang terletak di Jalan Letda Tantular Renon, Denpasar Timur pada Ahad dini hari dengan memanjat pagar tembok.

Tiga mahasiswa itu adalah Rofinus Yanggam, Markus Jereown, dan Yufensius G. Mereka menyampaikan dua tuntutan, yaitu meminta kepada pemerintah Australia untuk mengizinkan para jurnalis internasional atau asing untuk melakukan tugas jurnalistik atau peliputan di wilayah Papua dan meminta pemerintah Australia membebaskan para tahanan politik Papua yang ada di Indonesia.


ROFIQI HASAN


Berita Terpopuler Lainnya
AQJ Pernah Minta Dhani dan Maia Bersatu
Jimly: Pertemuan SBY Bahas MK seperti Arisan
Menko Djoko: Perpu Penyelamatan MK Konstitusional

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya