TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Demisioner Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia Dewan Perwakilan Rakyat, Gede Pasek Suardika, menentang wacana larangan politikus menjadi hakim konstitusi. Dia beralasan politikus bukanlah profesi yang buruk, jadi boleh saja menjadi hakim konstitusi. "Kalau tak boleh, sekalian jadikan saja politikus sebagai profesi ilegal," kata Pasek ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 7 Oktober 2013.
Pasek mengatakan bila ada politikus yang terkena masalah, itu hanya orang tertentu. Baik buruknya politikus, kata Pasek, tergantung pengkaderan dan rekrutmen partai politik. Justru sebaiknya, tutur Pasek, politikus harusnya diisi oleh calon kader yang baik bukan mafia-mafia yang melanggar hukum.
"Mahfud Md., (Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi) juga dulunya politikus, apakah kinerjanya buruk?" kata politikus Partai Demokrat ini. Pasek mengatakan hakim yang berasal dari nonpolitikus juga belum tentu bersih dari penyuapan atau nepotisme.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dalam operasi tangkap tangan. Selain menangkap Akil, penyidik juga menangkap Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golongan Karya, Chairun Nisa.
Akil merupakan mantan politikus Golkar sebelum menjadi hakim konstitusi. Suap Akil ini mencoreng Mahkamah Konstitusi. Lalu, sejumlah pengamat politik dan lembaga swadaya masyarakat menginginkan agar hakim konstitusi tidak berasal dari politikus. Tujuannya, agar hakim konstitusi bisa memutuskan perkara secara netral terkait sengketa pemilihan umum.
SUNDARI
Berita Terpopuler Lainnya
Sebelum Ditangkap KPK, Akil Juga 'Diincar' Tempo
KPK Periksa Ajudan Akil Mochtar
Jimly: Pertemuan SBY Bahas MK seperti Arisan
Meski Dicekal, Atut Gelar Acara Persiapan Berhaji
Berita terkait
Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan
2 hari lalu
Wahiduddin Adams meminta hakim MK tak takut jika perubahan keempat UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, benar-benar disahkan DPR.
Baca SelengkapnyaHamdan Zoelva Nilai Revisi UU MK Jadi Ancaman Bagi Eksistensi Indonesia sebagai Negara Hukum
3 hari lalu
Revisi UU MK tak hanya menjadi ancaman bagi independensi lembaga peradilan, namun ancaman yang sangat serius bagi Indonesia sebagai negara hukum.
Baca SelengkapnyaReaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR
3 hari lalu
Pembahasan revisi UU MK antara pemerintah dan DPR menuai reaksi dari kalangan internal MK dan Ketua MKMK. Apa reaksi mereka?
Baca SelengkapnyaMK Batasi 6 Saksi dan Ahli di Sidang Sengketa Pileg, Apa Alasannya?
3 hari lalu
MK hanya membolehkan para pihak menghadirkan lima orang saksi dan satu ahli dalam sidang sengketa pileg.
Baca SelengkapnyaRespons Hakim Mahkamah Konstitusi soal Revisi UU MK
3 hari lalu
Mahkamah Konstitusi menanggapi perubahan keempat revisi UU MK yang baru saja disepakati pemerintah dan DPR.
Baca SelengkapnyaPSHK Ungkap 5 Masalah Prosedural Revisi UU MK, Salah Satunya Dibahas Secara Senyap
3 hari lalu
Perencanaan perubahan keempat UU MK tidak terdaftar dalam daftar panjang Program Legislasi Nasional alias Prolegnas 2020-2024.
Baca SelengkapnyaRevisi UU MK Disebut untuk Bersihkan 3 Hakim yang Beri Dissenting Opinion di Sengketa Pilpres 2024
3 hari lalu
Salah satu substansi perubahan keempat UU MK yang disoroti oleh PSHK adalah Pasal 87. Mengatur perlunya persetujuan lembaga pengusul hakim konstitusi.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Kaji Penghapusan Jumlah Kementerian hingga Pengangkatan Wamen
3 hari lalu
Dalam Revisi UU Kementerian Negara, tim ahli mengusulkan agar jumlah kementerian negara ditetapkan sesuai kebutuhan presiden.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024
4 hari lalu
Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim
4 hari lalu
Mantan Menko Polhukam, Mahfud Md, mengungkapkan bahwa revisi Undang-undang Mahkamah Konstitusi mengganggu independensi hakim.
Baca Selengkapnya