Laksana dan Wilson Raih Habibie Award 2004

Reporter

Editor

Rabu, 1 Desember 2004 01:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Laksana Tri Handoko, staf pengajar luar biasa di Jurusan Fisika dan Program Pasca Sarjana Fisika Universitas Indonesia, dan Wilson Walery Wenas, staf pengajar Institut Teknologi Bandung, memenangkan BJ Habibie Award 2004. Laksono memenangkan penghargaan untuk kelompok ilmu dasar dan Wilson untuk kelompok ilmu rekayasa.Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menyerahkan hadiah kepada kedua pemenang berupa uang sebesar US$ 25 ribu, sertifikat, serta medali. Menurut Ketua Panitia Seleksi Habibie Award, Wardiman Djojonegoro, tahun ini penghargaan hanya diberikan untuk dua bidang ilmu dari lima kategori bidang ilmu yang dilombakan."Karena hanya dari dua bidang itu saja yang nominatornya qualified,"kata Wardiman usai penganugerahan di Jakarta, Selasa kemarin (30/11).Setiap tahunnya Habibie Award memang dibagi menjadi lima kategori bidang ilmu. Namun, tidak setiap tahun kelima kategori itu ada pemenangnya. "Contohnya untuk tahun 2002, sama sekali tidak ada pemenangnya karena calon-calon yang dinominasikan tidak ada yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan,"ujar Wardiman.Menurut Wilson, hadiah senilai US$ 25 ribu adalah yang terbesar di Indonesia. Pemberian hadiah ini menunjukkan komitmen Habibie terhadap ilmu pengetahuan."Saya sangat bangga dan berharap ada kompetisi sejenis di Indonesia," katanya.Masalah terbesar yang dihadapi peneliti di Indonesia, menurut Wilson adalah dana. Dia melakukan penelitian dengan menggunakan bantuan dana dari luar negeri.Wilson mengkhususkan penelitiannya di bidang semikonduktor dan teknologi sel surya. Lulusan dengan riset pasca sarjana terbaik di Jepang itu kini sedang mempersiapkan pengembangan industri manufaktur panel sel surya di dalam negeri. Industri ini untuk pembangkit listrik di daerah terpencil yang belum terjangkau listrik PLN.Laksana adalah seorang peneliti muda yang memfokuskan penelitiannya pada fisika energi tinggi (fisika partikel), khususnya kajian gaya kuat pada peluruhan meson berat. Laksana menghabiskan 10 tahun hidupnya untuk menimba ilmu di luar negeri, terutama di Jepang dan JermanLaksana juga pernah menjadi peneliti di Internasional Center for Theoritical Physics (ICTP) di Italia. Dalam acara tersebut juga diserahkan pemberian bea siswa kepada enam orang dosen dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Juga pemberian hadiah kepada para pemenang hadiah lomba penulisan esai pendidikan tingkat SMU.Indriani Dyah Setiowati

Berita terkait

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

12 menit lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

13 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

14 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

21 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

5 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

16 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya