Pasca-Bentrok, Kabupaten Sarolangun Kondusif
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Rabu, 2 Oktober 2013 14:58 WIB
TEMPO.CO, Jambi - Kondisi kemanan di Desa Mangkadai, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, berangsur kondusif. Di desa tersebut, Selasa, 1 Oktober 2013, terjadi bentrokan antara aparat keamanan dan para penambang emas tanpa izin.
Dalam peristiwa tersebut, tiga orang meninggal dunia. Salah seorang di antaranya adalah anggota Brimob Kepolisian Daerah Jambi, Brigadir Marto Fernandus Hutagalung. Ada pula korban luka. Bahkan, seorang anggota kepolisian hingga saat ini dinyatakan hilang.
Juru bicara Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Almansyah, menjelaskan, pengamanan di lokasi bentrokan tetap diperketat, termasuk melibatkan aparat TNI.
Kapolda Jambi, Brigadir Jenderal Satria Hari Prasetia, sejak kemarin sudah berada di lokasi kejadian. Hari ini dia bertemu dengan para pejabat Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten Sarolangun, serta tokoh masyarakat. Pertemuan berlangsung di Markas Polres Sarolangun untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil selanjutnya.
Menurut Almansyah, pemakaman terhadap Brigadir Marto Fernandus Hutagalung rencananya dilakukan di pemakaman Bumi Langgeng, Pondokmeja, Mestong, Kecamatan Jambi Luar Kota, pada pukul 15.30 WIB.
Adapun pemakaman terhadap dua warga yang meninggal dalam peristiwa tersebut, menurut Ketua Pemuda Desa Mangkadai Aswat, dilakukan di lokasi pemakaman umum Desa Mangkadai. ”Masyarakat masih mempersiapkan acara pemakaman korban,” ujarnya.
Bentrokan bermula pada saat Wakapolres Sarolangun, Komisaris Burbani, dengan kekuatan satu peleton anggota kepolisian melakukan razia penambangan emas liar di perairan Sungai Limun, pada Selasa, 1 Oktober 2013, sekitar pukul 16.00 WIB.
Para penambang melakukan perlawanan. Apalagi, tiga rekan mereka ditangkap polisi. Ratusan warga mengamuk dan menyerang petugas menggunakan berbagai jenis senjata tajam, seperti parang dan pisau. Warga juga mendatangi Markas Polsek Limun.
Aparat melepaskan tembakan ke udara untuk menghalangi amukan massa. Namun, warga tidak menggubrisnya. Tembakan pun diarahan kepada warga, sehingga dua orang tewas dan dua lainnya terluka. Sedangkan Brigadir Marto Fernandus Hutagalung menjadi korban amukan massa.
Kapolres Sarolangun, Ajun Komisaris Besar Satria Adhi Permana, mengatakan tiga anggotanya menjadi korban dalam bentrokan tersebut. Selain Brigadir Marto Fernandus Hutagalung yang meninggal dunia, dua orang lainnya mengalami luka-luka.
SYAIPUL BAKHORI
Topik Terhangat:
Edsus Lekra |Senjata Penembak Polisi| Mobil Murah |Info Haji| Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler:
Pemerintah AS 'Tutup', Siapa yang Paling Terdampak?
Obama: Anda yang Berseragam Tetap Bertugas
Anggaran Buntu, Pemerintah AS Akhirnya `Shutdown`
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Melongok Lobi Meja Makan Ala Jokowi