Komisi I: TVRI Hidup Segan tapi Mati Tak Mau

Reporter

Rabu, 2 Oktober 2013 12:43 WIB

Nurul Arifin. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I (Bidang Komunikasi) Dewan Perwakilan Rakyat, Helmi Fauzi, meminta direksi Televisi Republik Indonesia juga peduli pada pegawai TVRI di daerah. Dia mempertanyakan tunjangan kinerja yang hanya diberikan kepada pegawai TVRI pusat. "Sebenarnya, besarnya tunjangan itu berapa? Dan mengapa hanya untuk pegawai pusat?" kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam rapat dengar pendapat dengan direksi TVRI di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Selasa, 1 Oktober 2013.

Direktur Utama TVRI, Farhat Syukri, sempat menaikkan tunjangan kinerja pegawai TVRI pusat antara Rp 500 ribu-Rp 6 juta pada Agustus lalu. Hanya sempat diberikan sebulan, keputusan kenaikan tunjangan ini dibatalkan setelah dia disemprot Dewan Pengawas TVRI. Tunjangan itu diambilkan dari anggaran non-APBN. TVRI disorot karena menayangkan siaran konvensi Demokrat selama 2 jam 23 menit pada 15 September 2013. (baca: Kenapa Dirut TVRI Dipecat?)

Pertanyaan ini juga disampaikan anggota Komisi Komunikasi dari Fraksi Golongan Karya, Nurul Arifin. Dia melihat direksi kurang peduli pada pegawai daerah. Dari tahun ke tahun, kata Arifin, kondisi TVRI semakin miskin dan siarannya juga menurun.

"Mereka seperti hidup segan tapi mati tak mau," ujar Nurul. Dia memang mengakui bila angka Rp 1,075 triliun yang diajukan untuk tahun depan itu tak besar untuk menghidupi TVRI seluruh Indonesia. Namun, Nurul berharap direksi pusat juga lebih peduli pada karyawan di daerah.

Farhat membenarkan bila tunjangan kinerja memang diberikan kepada pegawai pusat berdasarkan anggaran yang ada. Pegawai TVRI daerah tak diberikan karena Farhat ingin mereka memanfaatkan sumber daya yang ada dan mendapatkan tambahan dari kerja sama dengan lembaga lain.

"Kami memberikan kail kepada daerah, bukan ikan," kata Farhat. Anggaran yang dari pusat, kata Farhat, bisa digunakan untuk menghasilkan yang lebih besar dan bila ada kelebihan anggaran bisa diberikan ke daerah. Dia mencontohkan TVRI Semarang yang bisa memberi tunjangan kinerja bagi pegawainya. (baca: Ini Alasan Lain Direktur Utama TVRI Dipecat)

SUNDARI


Topik Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji | Kontroversi Ruhut Sitompul

Berita Terpopuler
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Ada Kesengajaan Insiden Lion Air di Manado?
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia

Berita terkait

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

10 Juni 2022

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

Perpanjangan masa jabatan Dewan TVRI dilakukan karena proses seleksi calon anggota Dewas LPP TVRI periode 2022-2027 belum rampung.

Baca Selengkapnya

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

24 Agustus 2021

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup

Baca Selengkapnya

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

24 Agustus 2021

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

4 Februari 2020

Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW 2020-2022) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

3 Februari 2020

Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka

Baca Selengkapnya

Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

31 Januari 2020

Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

Dewan Pengawas TVRI telah resmi meminta Dewan Direksi mencari pengganti Helmy Yahya.

Baca Selengkapnya

Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

28 Januari 2020

Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

Pembawa acara kondang, Helmy Yahya, menceritakan kisahnya sebelum menempati posisi direktur utama di Televisi Republik Indonesia alias TVRI.

Baca Selengkapnya

Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

28 Januari 2020

Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menjadwalkan rapat dengar dengan bekas Direktur Utama Televisi Republik Indonesia alias TVRI, Helmy Yahya

Baca Selengkapnya

Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

17 Januari 2020

Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

Helmy Yahya diberhentikan dari jabatan Direktur Utama TVRI oleh dewan pengawas penyiaran publik Intip berbagai

Baca Selengkapnya

Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

16 Desember 2019

Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

Dewan Pengawas TVRI mengoreksi cuitan anggota BPK Achsanul Qosasi ihwal prestasi Helmy Yahya.

Baca Selengkapnya